Pewarta : Heryawan
Koran Sinarpagi,Garut,- Berakhirnya masa Tahun Anggaran (TA) 2016,ternyata masih menyisakan sejumlah paket kegiatan yang belum terselesaikan. Seperti pantauan Koran Sinarpagi di wilayah Garut Selatan didapati sejumlah kegiatan rehabilitasi jalan dan jembatan yang bersumber dari APBN penyelesaianya belum rampung.
Seperti pelaksanaan proyek Jembatan pengganti Cipasangaran, Cikelet, sumber Anggaran dari kantong APBD II, dengan nilai kontrak Rp.2.074.440.000 serta masa kontrak 120 Hari, namun hingga deadline kontrak kerja pelaksanaan pekerjaan masih mangkrak.
Menurut Udin, pelaksana pekerjaan yang mewakili CV.Erga sebagai pemenang lelang, keterlambatan pekerjaan karena factor cuaca. “ akhir akhir ini sering hujan, jadi pelaksanaan kegiatan terhambat bahkan pilar jambatan yang telah berdiri sempat roboh kena arus deras sungai,untuk pekerjaan ini bos bisa rugi. Tapi mudah mudahan cepet beres meski sudah telat ” Ujar Udin.
Sebagai Pejabat Pembuat Komitmen dalam kegiatan tersebut,Didan, ketika dikonfirmasi Koran SP terkait hal tersebut,dia menyebutkan bahwa hal itu sepenuhnya kewajiban Kontraktor. “ sudah ada kontraktual yang jelas hingga berakhir masa kontrak pekerjaan,bahkan ada jarak untuk perawatan sepenuhnya jadi kewajiban kontraktor” Ungkap Didan.
Lain pendapat yang diungkapkan seorang kontraktor yang menyebutkan bahwa dalam perencanaan kegiata, Dinas Binamarga tidak tepat, “ seharusnya perencanaan kegiatan ada penyesuaian dengan iklim dan musim, jika pekerjaan dimulai dimusim hujan seperti ini jelas banyak kendalanya sehingga pekerjaan tidak optimal dan tidak tepat waktu” Tandas Kontraktor yang tidak bersedia ditulis namanya.
Fenomena alam kerap jadi alasan klasik yang berujung saling tuding, padahal jika berkaca kepada pengalaman TA.2015, kegiatan rehab jalan dan jembatan digarut selatan diwarnai pemeriksaan aparat Hukum lantaran amburadul.