Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Garut

Agus WF Kepala SMPN I Leuwi Goong Kabupaten Garut menjadi Duta Indonesia asal Garut Untuk menjadi Kepala Sekolah Indonesia Davao City (SID) di Filipina selama tiga tahun, ia akan mengemban tugas selain menjadi kepala sekolah di Filipina juga membawa misi pendidikan untuk mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia.
Putra terbaik asal Kabupaten Garut ini mampu mengangkat dunia pendidikan Garut hingga ketingkat internasional, setelah berhasil menyisihkan 31 pendaftar lainnya dalam seleksi yang diselenggarakan pihak Kemendikbud, Kemenlu, dan atase Kemendikbud,”Dari 31 pendaftar, hanya lima orang yang lolos menjadi Kepsek untuk sekolah Indonesia di beberapa negara dan Alhamdulillah salah satunya saya yang terpilih mewakili Jawa Barat khususnya Garut,” kata Agus, Selasa (02/08).
Agus mengaku tidak menyangka jika dirinya bakal lolos dalam seleksi tersebut, menurutnya tak mudah untuk bisa mengisi jabatan Kepala Sekolah SID di Filipina, prosesnya panjang, seleksinya sudah dilaksanakan sejak setahun yang lalu, selain harus fasih bahasa inggris, peserta pun harus sudah memiliki pengalaman menjadi kepsek selama 3 tahu serta memiliki toefl 550, papar Agus.
“Jika tak ada halangan, Insya Allah Saya beserta Istri juga ikut berangkat Sabtu (6/8) nanti ke Filipina. Kebetulan istri juga seorang guru jadi bisa bantu mengajar di sana,” ucap mantan Kepsek SMPN Banjarwangi ini.
Kendati bertugas menjadi Kepsek di SID selama tiga tahun yang diembannya, Agus masih tetap berstatus sebagai PNS Kabupaten Garut dan jika dinilai berprestasi, bukan tidak mungkin ia bisa berpindah ke sekolah Indonesia lainnya setelah masa tugasnya selesai.
Menurut Agus, anak-anak yang bersekolah di SID merupakan anak duta besar, pekerja Kedubes, warga Indonesia dan keturunan Indonesia. Apalagi Davao City merupakan kota wisata dan banyak dihuni warga keturunan Indonesia,“Di sana saya jadi Kepsek dari SD sampai SMA, jadi lumayan berat jug, meski begitu saya punya misi untuk mencerdaskan mereka dan mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia,” imbuhnya, serayabberharap bisa mendapat pengalaman berharga. Jika nanti kembali bertugas di Indonesia, dia akan tetap mengabdi pada dunia pendidikan.
Sementara, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kab. Garut, Totong, menyatakan, yang diraih Kepala Sekolah SMPN 1 Leuwigoong menjadi kepala sekolah diFilipina mewakili Kabupaten Garut merupakan prestasi yang membanggakan,”Dia mengemban tugas selama tiga tahun di Filipina dan harus dijadikan contoh bagi guru atau kepala sekolah lainnya,” ucap Totong.
Totong berjanji sepulangnya Agus ke Indonesia, jabatan Kepsek masih akan tetap diembannya,”Agus sudah delapan tahun jadi Kepsek seharusnya kena periodisasi, akan tetapi, dia berprestasi ditingkat Internasional, setelah selesai bertugas kami akan tetap memberikan jabatan kepsek. Pengalamannya di sana mudah-mudahan bisa diterapkan di sini nantinya,” pungkasTotong.