Oleh : Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd
(Dewan Pembina PGRI)
Ada ungkapan tasyakur yang berkata, “Keindahan dan kenikmatan tiada tara saat seseorang mendapatkan cucu”. Ya faktanya demikian. Setelah Allah berikan seseorang anak, maka Allah pun memberikan nikmat berlebih yakni mendapatkan kelahiran seorang cucu. Sebuah nikmat berbingkai dan berlipat.
Seorang sahabat Saya, pejuang guru, aktivis PGRI dan sama dengan Saya sebagai Dewan Pembina PGRI, di bulan November mendapatkan nikmat di atas.
Nikmat tiada tara lahirnya seorang cucu. Hal istimewanya Sang Cucu lahir di tanggal 25 November pukul 10.00 tepat. Sang Bayi lahir dan diberi nama “Danendra Atharauf Devriyanta”.
Sebagai sesama Dewan Pembina PGRI tentu Saya turut bahagia dan mendo’akan kelahiran Sang Bayi Darah Guru. Sebagai wujud turut bahagia maka Saya kirimkan buku karya Saya berjudul “Darah Guru”.
Buku ini dikirim dari Kota Sukabumi menuju Jogjakarta, khusus menyambut kelahiran Bayi Berdarah Guru yang lahir istimewa.
Dalam hati Saya berdoa, semoga suatu saat Sang Bayi Berdarah Guru ini menjadi menteri pendidikan atau menjadi seorang pemimpin yang sangat menyayangi guru dan fokus pada kemajuan pendidikan.
Bisa jadi lahir tepat pukul 10.00 dan tanggal 25 adalah kode Ilahi yang akan terjawab kelak, saat Sang Bayi menjadi orang besar yang bermanfaat.
Konon ada tiga momen terpenting dalam hidup kita. Kelahiran, pernikahan dan kematian. Kelahiran seseorang adalah atas kuasa Ilahi dan tentu Allah punya maksud.
Semoga pada Sang Bayi Darah Guru Allah punya maksud terbaik, dimulai dari saat kelahiran ditanggal lahirnya PGRI dan Hari Guru Nasional.
Tulisan ini dibuat di bulan November menyambut kelahiran Bayi Darah Guru, “Danendra Atharauf Devriyanta. Ia kelak akan menjadi pria sejati yang berkontribusi pada bangsa dan negara, amiiin. Semoga semua keluarga guru selalu menjadi bagian dari perbaikan bangsa melalui pendidikan. Semua keturunan guru semoga senantiasa sehat, sejahtera dan bermanfaat bagi sesama
