Foto : Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Ade Yasin dan Iwan Setiawan, berfoto bersama dengan Pengurus PGRI, usai peletakan batu pertama pembangunan Gedung PGRI Kec. Gunung Putri
Pewarta : Syafrans
“Kebijakan Ketua PGRI Kecamatan Gunung Putri Kebablasan”
Koran SINAR PAGI, Kab. Bogor,- Baru hitungan hari Bupati Bogor dan Wakilnya beserta jajaran melakukan kunjungan BOLING (Rabo Keliling) untuk menyerap aspirasi masyarakat khususnya di wilayah bumi tegar beriman.
Bupati Bogor Ade Yasin dan Wakilnya Iwan Setiawan melakukan kunjungan ke Kecamatan Gunung Putri Rabu (31/7). Pada kesempatan kunjungan Boling kali ini “Bu Ade” sapaan akrab berterima kasih atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat setempat, “Mudah-mudahan dengan sering kita turun ketemu masyarakat di bawah dan bersilaturahmi menjadikan hubungan masyarakat dan pemerintah daerah berkesinambungan, “tutur Bupati
Apa pun persoalannya bisa cepat diselesaikan, jika masyarakat merespon dengan cepat kita akan lebih cepat, “saya juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat Gunung Putri, disepanjang jalan disambut anak sekolah dengan sangat meriah, “ungkapnya
Kecamatan Gunung Putri sebagai wilayah industri tentunya memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap pemerintah daerah, “Wilayah gunung putri ini kan wilayah industri, saya ingin para pelaku industri lebih berkontribusi besar dari pada pemerintah daerah, sehingga masyarakat dengan para pengusaha industri ini memiliki kesinambungan dan kebersamaan, ketika ada persoalan bisa lebih mudah diselesaikan, tambah Bupati.
Kunjungan Bupati tujuannya selain menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat, momen ini juga sekaligus merupakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung PGRI di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor lokasi/lahan sudah disiapkan.
Nampaknya niat yang tulus serta prioritas utama dalam rencana pembangunan gedung PGRI di Kecamatan Gunung Putri oleh Pemerintah Daerah nyatanya dimanfaatkan oleh oknum yang memanpaatkan kesempatan dalam kesempitan, “bak aji mumpung” rencana pembangunan Gedung PGRI dimandaatkan oleh Ketua PGRI Kecamatan Guung Putri Mad Toha, untuk mencari keuntungan, modus yang dilakukan berdasarkan hasil Investigasi KSP di lapangan, Ketua PGRI, secara terang-terangan mendoktrin Kepala Sekolah untuk meminta pungutan kepada orang tua siswa (wali murid) dan dihimpun secara global, dengan dalih dana tersebut dialokasikan untuk membangun Gedung PGRI.
Ketua PGRI Kecamatan Gunung Putri dengan semena-mena telah menetapkan untuk menghimpun dana dari orang tua/wali siswa tanpa pada mengacu pada aturan atau hukum yang berlaku.
Sejatinya sebagai Ketua dari profesi pendidik dapat dijadikan contoh dan panutan atas kebijakan yang dibuatnya, senantiasa berpedoman pada aturan atau sesuai kepatutan dan kepatuhan tidak kebablasan, sehingga dapat terindikasi “PUNGLI”