Pewarta : Wahyudi/Liputan khusus
Koran Sinar Pagi, Makasar,- Rabu ( 12/07/2017) Acara Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 70 dilaksanakan di lapangan Karebosi Makasar, Sulawesi Selatan di buka oleh Presiden Republik Indonesia.
Dalam acara tersebut di hadiri oleh Duta Koperasi dari berbagai negara tetangga Brunei, Malaysia, Kamboja, India dan Turki, gubernur seluruh Indonesia, DPR RI, Ketu Kementrian KUKM, Ketua Dekopin serta Anggota Dekopinwil dan Masyarakat Sulawesi Selatan.
Berbagai penghargaan diberikan oleh Presiden RI terhadap Gubernur Dan Bupati, Walikota , serta pelaku usaha yang menpunyai prestasi dalam bidang pembinaan , pengembangan koperasi serta Pembangunan Desa. Diantaranya Penghargaan Nawacita, Bhakti Koperasi dan penghargaan Wira Karya.
Gubernur Sulawesi Selatan Dr.H.Syahrul Yasin Limpo,SH,M.Si MH. menyampaikan perkembangan koperasi diwilayah Sulawesi Selatan cukup signifikan. Pencapaian pertumbuhan UMKM mencapai 32 persen dari 3.108 Desa, Dengan tingkat kemacetan yang relatif kecil hanya 0,65 Persen. Ini semua dapat dicapai dengan sistem koperasi yang Maju, Mandiri, Modern akan mampu bersaing dengan pelaku usaha yang lain. ” Paparnya. “
Sementara Ketua Dekopin H.A.M.Nurdin Halid menegaskan kembali tentang sistem perencanaan pengembangan koperasi harus lebih ditingkatkan dan masyarakat Sulawesi harus bersyukur menjadi tempat berlangsungnya kongres koperasi yang ke – 3 Tahun 2017 ini, sejak terakhir tahun 1999 berarti sudah 17 tahun yang lalu. Dan Makasar merupakan 0 ( Nol ) kilometer garis khatulistiwa berarti nol kilo meter juga kebangkitan koperasi dimulai dari Makasar.” Ujar Nurdin. “
Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo memberikan penjelasan tentang Pertumbuhan Ekonomi Nasional cuma 7,4 persen dan pertumbuhan ekonomi di sulawesi selatan jauh lebih baik. Seperti yang di sampaikan walikota Makasar Nilai pertumbuhan Ekonomi 7,9 persen berarti jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi Nasional. Ada pergerakan ekonomi usaha – usaha kecil, koperasi dan ekspor komoditi yang baik seperti kakao, mete , kopi, perikanan memberikan peningkatan ekonomi namun jangan sampai berpuas diri. Karena persaingan sengit dari negara tetangga dan persaingan global.
Data pertumbuhan Koperasi di Indonesia baru bisa memberikan kontribusi Nilai Ekonomi sebesar 3,9 persen tahun ini. Berbeda dengan Belanda, Swiss mencapai 18 persen. Pemerintah dapat membantu pelaku usaha dengan mengurangi bunga KUR, Dulu yang pertahun bunganya 18 persen pertahun ditingkat menjadi 9 persen pertahun dan Rencana tahun depan bunga pinjaman diturunkan menjadi 7 persen pertahun. Kita harus bergerak cepat pelaku usaha ekonomi sehingga mampu bersaing di era globalisasi. Selanjutnya presiden membuka kongres – 3 koperasi dengan memukul ” GOONG ” Pertanda Konggres resmi dibuka.
Selain itu dalam acara konggres juga diadakan kegiatan pameran produk – produk andalan daerah masing- masing. Dibangun stand dari dinas KUKM propinsi dan kota Indonesia. Konggres akan berakhir tanggal 15 Juli 2017. Semoga memberikan keputusan yang kongkrit untuk lebih meningkatkan kualitas Koperasi di Indonesia. Agar tujuan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan rakyat mudah terwujud.