Pewarta : Herlina
Koran Sinar Pagi, Cimahi,-Keberadaan music tradisional mulai tergusur dengan munculnya beragam aliran musik modern yang sering kita lihat dan dengar saat ini,baik melalui radio, televisi ataupun secara Live di berbagai acara panggung hiburan.
Lain halnya keberadaan musik yang bernafaskan islami ini sangat jarang sekali kita saksikan di berbagai acara. Pada umunya di setiap acara formal ataupun hajatan pastinya menampilkan grup musik Organ Tunggal.
Keberadaan Grup Musik Qosidah atau Marhawis yang sangat unik alunan musiknya adalah music rebana dengan mempunyai ciri khas tertentu selain untuk Menyiarkan Agama Islam dengan melalui alat musik rebana syair lagunya bernafaskan islami.
Mengiringi kesenian kasidah. Salah satu Grup musik Qosidah dengan beranggotakan kelompok ibu – ibu PKK Rt.01/Rw.07 Kelurahan. Citeureup Kecamatan. Cimahi Utara Kota. Cimahi mempunyai Misi dan Visi-nya akan selalu mencoba terus untuk melestarikannya mengajak para remaja putri di lingkungan Rw.07 supaya ada minat untuk berkreasi melalui alunan musik Qosidah selain itu dengan musik yang sarat bernafaskan islam banyak sekali nasehat yang harus dijadikan contoh untuk kehidupan sehari-hari. Kasidah merupakan bagian dari kesenian Islam yang cukup diminati masyarakat banyak sejak puluham tahun lalu jaman kita masih anak – anak dulu.
Musik rebana juga tidak hanya dapat dinikmati saat acara keagamaan saja.Tetapi sekarang ini sudah banyak grup – grup musik Qosidah ataupun Grup musik Marhawis yang eksis tampil dalam berbagai acara keluarga seperti hajatan.“Meskipun bersifat keagamaan, kesenian ini patutdi lestarikan. Dan umumnya para anggota Kelompok kasidah adalah ibu-ibu yang tergabung dalam pengajian rutin di lingkungan Rw. Grup Qosidah “Nur-Anissa” ini pertama berdiri pada tanggal 13 September 2013 dibawah pimpinan Euis, Penasehat Nina sekaligus sebagai ibu Rt.01, Sekretaris. Nyonya haji.Asep dan Dewi, Bendahara.
Yayah dan anggotanya mewakili ibu-ibu disetiap Rt dilingkungan Rw.07 . Qosidah “ Nur-Anissa” sudah sering mengisi berbagai acara pada acara hajatan, baik itu keagamaan atau acara keluarga yang sengaja mengundang Grup Qosidah “Nur-Anissa” diantaranya di wilayah Ciawitali, Ciuyah, Kamarung dan seputar kota Cimahi.
Denganberanggotakan sebanyak 11 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, Nur-Anissa dengan lincah memainkan alat music perkusi seperti rebana, tamborin untuk menghibur tamu undangan yang hadir. Penasehat Grup RebanaNur-AnissaNina yang akrab dipanggil ibu Rt Dadan ini menuturkan,”keberadaan kasidah rebana masih dinilai penting dalam masyarakat.“Selain menghibur, music kasidah ini juga sebagai salah satu cara untuk menyiarkan agama Islam.
Dalam siar agama music rebana memiliki cirri khas tersendiri.Lirik-liriknya juga mengandung tuntunan agama,Grup Qosidah “Nur-Anissa”yang sudah tiga tahun dibentuk, merupakan salah satu unit program PKK tingkat RT yang berada di Kelurahan Citeureup. Dengan adanya kelompok music ini dapat dijadikan wadah apresiasi kelompok PKK untuk tetap berkreasi.
Walaupun kami ini ibu rumah tangga, tapi memiliki keahli andalam bermusik, hasil dari bermain Qosidah digunakan untuk mengisi kas kelompok Qosidah. “Uang kas tersebut bias digunakan untuk pemeliharaan alat, serta membeli perlengkapan kasidahan, walaupun sebenarnya Grup kami ini masih banyak kekurangan dan perlu adanya perhatian dari pemerintahan Kota Cimahi guna minta dukungan dalam melestarikan kesenian keagamaan ini, seperti halnya kami butuh untuk membeli alat-alat musik yang lebih memadai juga perlengkapan pakaian seragam yang masih kurangdan harapan saya sebagai penasehat semoga kedepannya keberadaan Grup Qosidah “Nur-Anissa” bisa di akui keberadaanya sebagai bentuk penghargaan atas kretivitas ibu-ibu di lingkungan Rw.07 kelurahan.Citeureup Cimahi Utara,”ujar Nina alias ibu.Rt.dadan mantan ibu guru Sekolah Dasar yang sudah pensiun.