Pewarta : Ines Laela
Koran SINAR PAGI, Purwakarta,- Nining Binti Yeyep (28) Tenaga Kerja Wanita Indonesia asal Kampung Cibogo Peuntas RT. 018 RW. 010 Desa Cibogo Hilir, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Negara Republik Indonesia diperkirakan keluarga tanggal 1 Juni 2016 tiba di rumah kembali, namun sampai saat ini belum juga datang, diharapkan, perusahaan yang memberangkatkan PT. Putra Timur Mandiri dapat bertanggungjawab mengembalikan ketengah keluarga. Demikian disampaikan Karmita (34) suami dari Nining tenaga kerja tersebut di kediamannya alamat yang sama diatas kepada media ini, Senin (3/9/16)
Menurut suami Nining itu, pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kabar istrinya, namun hasilnya tidak memuaskan, beberapa pihak yang datang akan membantu belum juga membawa hasil, saat ini boleh dikatakan kecewa, berdasarkan pengalaman tidak semua yang disampaikan orang-orang yang katanya akan membantu sesuai dengan kata dan kalimat yang terucap, harapan manis terasa pahit. Uang buat dirinya saat ini tidak mudah, kebutuhan tetap berjalan tapi penghasilan dari kerja serabutan besar pasak dari tihang (banyak pengeluaran dari penghasilan).untuk menghidupi diri, anak dan keluarga.
Terus terngiang ditelinganya, saat terakhir kali istrinya menghubungi melalui telepon seluler sambil menangis menyampaikan, dirinya diizinkan majikan bicara setelah menangis 2 hari beberapa bulan lalu, istrinya mengaku tidak betah dan ingin pulang, badan tidak nyaman, pokoknya ingin ingin pulang tapi majikan menahannya. Setelah itu tidak ada kabar lagi, benar-benar menghawatirkan, mondar-mandir Jakarta termasuk ke perusahaan yang memberangkatkan itu seperti dipandang sebelah mata, kemana harus mengadu,”ungkap Mitra sedih.
Pernah terpikir akan lapor Polisi banyak pertimbangan takut salah dan malah timbul persoalan baru, kami ini bukan dari kalangan kaya yang kecukupan, istri kerja jauh justru ingin perekonomian lebih baik karena kekurangan dari penghasilan suami. Sekarang dengan serba kesulitan dengan masalah istri yang belum kembali walau usaha yang ditempuh cukup melelahkan belum juga membuat keluarga tenang, apalagi untuk mengeluarkan uang lagi bagi siapapun yang katanya akan membantu angkat tangan.
Bukan karena tidak percaya tapi kami memang tidak memiliki uang banyak, kalau uang ditangan pasti dikeluarkan yang penting istri kembali, seperti yang banyak disaksikan orang-orang, rumah yang ditempati juga belum selesai jauh dari sempurna, bangunan rumah yang ditempati tidak lepas bantuan hasil jerih payah istri bekerja sebelumnya di Arab Saudi dua kali pemberangkatan, masing-masing kontrak 2 Tahun. Sekarang kerja di Abudabi sudah lebih dua tahun belum juga pulang, banyak keluhan dan kecewa membuat sedih, rumah terbengkalai, uang untuk sehari-hari saja gali lubang tutup lubang mencari untuk makan nanti kemudian mencari lagi untuk makan kemudian, penghasilan kecil jauh untuk mencukupi semua, sungguh saya perlu pertolongan tapi kepada siapa,”tanyanya kecewa.