Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Bandung)-, Indonesia adalah negara agraris. Pertanian, peternakan, perikanan dan usaha-usaha agrarislah yang seharusnya menjadi tulang punggung perekonomian bangsa. Jangan sampai dunia agraris semakin dijauhi generasi muda. Padahal di tangan generasi mudalah nasib keunggulan dunia agraris Indonesia dipertaruhkan.
Kebutuhan pangan menjadi hal wajib bagi setiap manusia. Maka untuk memenuhinya perlu ada regenasi dibidang pangan agar kebutuhan pangan cukup setiap waktu.
Sekertaris Dewan Ketahanan Pangan Jawa Barat, Cece Sutrisno menjelaskan “alih fungsi lahan dan menimnya generasi penerus dibidang pertanian dan peternakan menjadi masalah kedepannya jika tidak ditemukan solusinya. Maka pemerintah selalu fokus dengan masalah ini” ungkapnya kepada wartawan saat dikunjungi di kantor DKPP Jabar, Jl-Kwaluyaan Kota Bandung (15-10-2019)
Lebih lanjut Cece mengungkapkan, generasi muda saat ini memandang menjadi petani atau peternak itu seolah-olah pekerjaan yang dekat dekat terik matahari yang panas dan lumpur yang kotor. Dan hasilnya minim dan belum pasti. Padahal kenyataanya sekarang berbeda dengan yang dulu. Saat ini ada teknologi agar petani mudah menanam hingga memanen. Dan hasilnya juga dari peternakan/pertanian cukup menjanjikan jika ditekuni dibidangnya
Cece mengharapkan dengan adanya dukungan pemerintah dibidang peternakan, pertanian dan ketahanan untuk kestabilan jumlah dan harga pangan di masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris. Dan Jawa Barat menjadi percontohan di tingkat nasional. Maka harus disambut baik oleh masyarakat untuk kemajuan hingga kestabilan dunia pangan yang menjadi kebutuhan dasar manusia.
