Pewarta : Ok
Koran SINAR PAGI, Kab. Tulungagung,- Pembangunan Masjid di SMKN 1 TULUNGAGUNG yang memicu banyaknya keluhan dari wali murid seperti pemberitaan sebelumnya ternyata sudah dilaksanakan sejak tahun 2016.
Hal itu disampaikan Arik yang pernah menjabat sebagai
Kepala Sekolah di tempat tersebut sejak tahun 2017 dan sekarang digantikan oleh Sudjioso via telepon seluler.
Pernyataan berbeda disampaikan Arik terkait pembangunan Masjid tersebut.
Menurut Arik pembangunan tersebut sudah ada sejak 2016 dan beliau hanya melanjutkan selama menjabat Kepala Sekolah begitu juga Sudjioso yang menjabat kepala sekolah sekarang,”jadi masalah tanggung jawab masalah tersebut siapa yang menjabat kepsek sekarang,tidak bisa lepas tangan begitu saja.keputusan untuk melakukan penarikan amal jariyah sudah ada sejak dulu sampai sekarang bahkan di era Sudjioso juga sama”.
Berbeda dengan yang disampaikan Ketua pembangunan dan Komite (20/05/2019). Saat diklarifikasi perihal tersebut yang menyatakan bahwa jariah hanya dilakukan ditahun ini.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Sudjioso bahwa hal tersebut bukan kewenangan beliau karena beliau baru menjabat sekitar 2-3 bulan dan termasuk kewenangan kepala sekolah yang dulu (Arik) ketika diklarifikasi melalui telepon seluler (25/05/2019).
Untuk rencana pembangunan menara yang menghabiskan dana 1 milyar, menurut Arik hanyalah sekedar guyonan, “pak Sudjioso merasa gregetan (geram) karena pemberitaan tersebut sehingga asal ngomong saja”.
Arik menyayangkan sampai terjadinya pemberitaan seperti ini muncul, “kasihan nama lembaga, harusnya bisa duduk bersama antara pihak yang berkaitan langsung karena ini termasuk dalam program pendidikan agama”.
Seperti apakah fakta sebenarnya terkait hal tersebut karena banyaknya pernyataan yang berbeda antara Komite Sekolah, Panitia pembangunan, Kepala Sekolah yang dulu (Arik), Sudjioso (kepsek sekarang), bahkan saling lempar tanggung jawab.