Pewarta : Wahyu/pian
KORAN SINAR PAGI, Cimahi, – Untuk mendukung program pemerintah di bidang pendidikan berkarakter sesuai instruksi kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI, yang tertuang dalam Perpes Nomor: 87 tahun 2017, tentang pendidikan non formal. SKB harus mampu mengoptimalkan fungsi dan peran sanggar.
Hal itu diungkapkan, Dr. Cecep Suryana Kasi Ditjen Paud Dikmas Kemendikbud RI, pada awak media saat kunjungan ke SPNF SKB, Jalan Cipageran, Kota Cimahi. (Minggu) 03/02/2019.
Menurutnya, sanggar kegiatan belajar mempunyai fungsi dan peran penting untuk melestarikan budaya bangsa dalam membentuk karateristik mental anak.
” Disini jelas, mayoritas anak didik di SKB itu dari berbagai latarbelakang ekonomi, sosial yang berbeda bahkan ada dari anak- anak jalanan, DO (Drop Out) . Jadi tidak bisa disamakan dengan sekolah formal, dan sanggar bisa jadi tempat mereka untuk menimba ilmu, membentuk karakter dengan mengasah bakat sesuai kompetensi mereka, tentu dengan latihan ketrampilan khusus,” katanya.
Dalam kunjungannya, Cecep sekaligus meninjau bangunan RKB yang baru selesai dikerjakan. Menurutnya, bangunan tersebut bersumber dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2018.
“Ini kan dana APBN, dikerjakan secara swakelola jadi Disdik Kota Cimahi otomatis sebagai PPK nya dan Kepala SKB sebagai pelaksana, tentu ada sinergitas dan koordinasi dalam pengelolaannya,” jelas Cecep pada Koran SINAR PAGI, minggu (03/01) saat kunjungan.
Lebih lanjut, Kasi Ditjen Paud Dikmas menegaskan, perihal adanya TP4D Kejari Cimahi yang dilibatkan dalam pengawasan proyek bangunan.
“Kita sangat apresiasi, dengan adanya TP4D Kejari sehingga mempermudah kita dalam mengawasi anggaran dan SKB Kota Cimahi bisa dijadikan contoh untuk yang lainya,” tegasnya.
Sementara itu, Hasan Kepala SKB kota Cimahi, mengungkapkan, pihaknya sangat apresiatif atas bantuan yang diberikan.
“Saya, sebagai kepala SKB bersyukur kepada pemerintah pusat dalam hal ini (kemendikbud) melalui Ditjen Paud Dikmas yang telah memberikan bantuan anggaran, untuk itu kami akan optimalkan setiap anggaran dan pengelolaannya,” pungkasnya.
Menurutnya, saat ini ada 126 siswa yang tercatat belajar di SKB, mereka tetap eksis mengikuti kegiatan belajar dengan mengikuti praktek ujian menjahit, mengelas dan praktek komputer serta ketrampilan yang lain. Kata Hasan menjelaskan pada awak media.***