Mantap…!!! SMPN 9 Sumedang Tak  Terlibat Jual Beli Buku LKS, Orangtua Siswa Senang Dan Puji Kinerja Guru

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Jeky

Kabupaten Sumedang – Maraknya jual beli buku LKS (buku pendamping – red) dibeberapa sekolah lain yang dijual dengan harga “ratusa ribu” per paketnya, hingga akhirnya mengundang permasalahan baru bagi sekolah tersebut karena para orang tua disana pasti menjadi terbebani, apalagi kini masih suasana pandemi Covid-19 yang berdampak pada kondisi perekonomian.

Bagi kebanyakan para orang tua banyak yang menyatakan, jangankan untuk.membeli buku dengan harga ratusan ribu, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari – hari saja kadang suka kelabakan. Hingga banyak orang tua siswa berharap jika penjualan buku itu dihentikan.

Kondisi itu berbebeda di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Sumedang Kota. Sekolah ini sudah lama tidak menjual buku yang harganya mencapai ratusan ribu bahkan untuk pungutan lain pun tidak ada.

“Saya sebagai orang tua siswa dari cucu saya yang bersekolah di SMPN 9 merasa senang dan bersyukur karena di sekolah ini tidak menjual buku LKS (buku pendamping – red) pada siswa seperti di sekolah lain yang kini lagi ramai diberitakan di media”, ujar Dewi S (56), warga Kebon Kol, Kecamatan Sumedang Selatan, Kab.Sumedang, kepada koransinarpagijuara.com, Kamis (24/02/22).

Kondisi Covid ini belum berakhir, tambahnya, maka hal itu akan berdampak pada perekonomian orang tua siswa, 

“Bila harus dibebani dengan membeli buku lagi pasti akan keberatan”, tandasnya.

Dengan tidak ada buku LKS (buku pendamping – red) di SMPN 9, kata Dewi, dinilai untuk kualitas pendidikan tidak berkurang, “Buktinya sekolah SMPN 9 tetap menjadi favorit bagi para siswa dan banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMPN 9”, ucap nya.

Terkait kinerja  guru, Dewi memuji, bila para guru di SMPN 9 cukup rajin dan kreatif juga perhatian pada siswanya, “Mereka sangat kreatif karena mereka memberikan tugas diambil dari buku paket yang selama ini digunakan bukan dari LKS yang diperjualbelikan seperti di sekolah lain, Jadi benar – benar tidak memberatkan siswa”, tukasnya.

Nyatanya, tandas dia lagi, selama dua tahun cucunya bersekolah di SMPN 9 tak pernah ada pungutan, “Belum pernah ada pungutan apapun, sama sekali, termasuk pungutan renang atau lainya seperti di sekolah lain”, tukasnya.

Tak menjual buku LKS di SMPN 9, hal ini  dibenarkan oleh Kepala Sekolah, Tuti Sutarsanah, S.Pd, M.Pd, melalui Wakasek nya, Tita Nurmalia, S.Pd, membenarkan bila di sekolah itu tak menjual buku – buku tersebut. Bahkan hal itu sudah lama terjadi. Dan dengan tak menjual nya buku LKS atau buku pendamping – red, diakui Tita tak membuat kualitas anak didik nya berkurang.

“Benar, di sekolah kami sudah lama tak menjual buku LKS atau buku pendamping bahkan sudah sekira 10 tahun lebih. Sudah lama terjadi”, tandasnya, saat ditemui di sekolah, Jumat (25/2/22).

Dengan tak menjual nya buku – buku tersebut, tambah dia, diakuinya
tak membuat kualitas pendidikan anak didik nya berkurang, bukti nya banyak siswa – siswa dari sekolah SMPN 9 berprestasi.

Dilanjutkan Tita, untuk memberi tugas pada siswanya, para guru di SMPN 9 selalu berkreasi dengan membuat soal – soal sendiri, dan soal – soal itu dasar nya dari buku – buku paket yang diberikan gratis oleh pemerintah.

“Jadi tak memberatkan. Kita manfaatkan buku – buku paket dari pemerintah, dan guru – guru disini selau kreatif untuk memberikan pelajaran pada siswanya maupun tugas – tugasnya. Ada yang melalui WA Grup atau kadang ada juga yang dibuatkan pdf nya”, jelasnya.

Terkait pujian para orang tua siswa, Tita menanggapi, banyak terima kasih atas kepercayaan nya dari para orang tua.

“Kami sangat berterimakasih pada para orang tua siswa yang sudah memberikan apresiasi atas sekolah SMPN 9 dan juga kinerja para guru di sekolah kami. Dan itu akan imenjadi motivasi untuk kami agar terus mejadikan sekolah SMPN 9 ini menjadi lebih baik lagi”, pungkasnya.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90