Pewarta: Dwi Arifin
Koran Sinar Pagi (Kota Bandung)-,Masih adanya penahan ijazah khusus siswa yang tidak mampu di sekolah-sekolah. Padahal sudah ada payung hukum tentang larangan penahanan ijazah. Seolah-olah sekolah memiliki aturan sendiri untuk menahan ijazah siswanya yang sudah lulus yang sangat memerlukan ijazah untuk melamar kerja. Hal ini sempat menjadi sorotan Ombudsman RI Perwakilan Jabar perihal keluhan masyarakat terhadap layanan pendidikan.
Menjawab permasalahan tersebut Dinas Pendidikan Jabar menghadirkan solusinya. Pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2021, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) meluncurkan tiga program inovasi sekaligus. Yakni, peluncuran Aplikasi Sistem Informasi Lapor Penahanan Ijazah (Silapiz), Pekan Pengambilan Ijazah, dan Jabar Eksis (Ekspose Karya Siswa).
“Tiga program inovasi tersebut adalah upaya kita mendukung Merdeka Belajar yang diluncurkan dalam momentum Hardiknas tahun ini,” ujar Kadisdik Jabar, Dedi Supandi dalam peringatan Hardiknas 2021 di Gedung Sate, Jln. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Minggu (2/5/2021).
Kadisdik menjelaskan, aplikasi Silapiz akan memudahan peserta didik melaporkan penahanan ijazah yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Sebab, bagaimanapun kondisinya, ijazah adalah salah satu hak anak yang harus dipenuhi. Sampai saat ini, sudah 93% ijazah terdistribusi.
“Dengan aplikasi ini, kita sudah memiliki data dan akan menyegerakan satuan pendidikan untuk bergerak cepat membagikan ijazah,” ujarnya.
Selaras dengan program pertama, lanjut Kadisdik, program kedua adalah Pekan Pengambilan Ijazah yang bertujuan memastikan para siswa mengambil ijazah pada waktunya. Sebab, tak sedikit siswa yang sudah lulus tapi tidak segera mengambil ijazahnya dengan berbagai alasan. Seperti, sudah bekerja di luar negeri, siswa tidak menghadiri undangan sekolah untuk mengambil ijazah hingga mewakilkan pengambilan ijazah kepada orang lain, padahal harus membubuhkan cap tiga jari.
“Melalui program ini, dari tanggal 3 sampai satu bulan ke depan, ijazah lulusan tahun 2021 akan diterima oleh peserta didik secara keseluruhan,” ucap Kadisdik.
Sedangkan program Jabar Eksis, pihaknya mendorong seluruh peserta didik di Jabar agar berani menampilkan karya mereka. “Sehingga, karya itu diharapkan mampu bermanfaat, baik bagi dirinya, sekolah bahkan masyarakat untuk membangun desa,” imbuhnya.
Kadisdik berkomitmen, dalam momentum Hari Pendidikan Nasional ini, Disdik Jabar berusaha mewujudkan merdeka belajar yang bermuara pada kabagjaan siswa dan menjadi manusia Jabar yang juara lahir dan batin.
(Sumber: Humas Disdik Jabar)