Pewarta: Frans Ganyan
Koran SINAR PAGI, Kab. Bogor,- Oknum berinisial “S” akhir – akhir ini menjadi perhatian publik juga para pewarta dan beberapa pegiat anti korupsi dibumi tegar beriman,
Bagai mana tidak santer terdengar nama oknum dimaksud patut diduga merupakan orang suruhan sang aktor intelektual yang terindikasi sangat piawai bermain dibalik layar demi menghindari jangkauan publik
Untuk diketahu, banyak keluhan yang dirasakan pihak pengusaha saat ini, ada upaya untuk mengkondisikan proyek – proyek diberbagai lini pada jajaran SKPD Kab. Bogor., mulai dari proyek fisik (lelang), e- katalog hingga pada proyek skala penunjukan lansung alias (PL) tidak luput dari bidikan sang peluncur yang patut diduga sudah menerima rekomendasi dari penguasa sehingga ia bebas bermanuver sekaligus menginterpensi para pejabat dilingkungan pemerintahan Kabupaten Bogor saat ini.
Akhir-akhir ini banyak oknum pejabat dilingkungan pemerintahan yang merasa besar kepala yang patut diduga kuat dikarenakan adanya perlakuan khusus dari oknum APH sebagai BACKUP dan terindikasi guna memuluskan berbagai modus overandi mereka, lebih parahnya lagi saat ini para pejabat yang berkompeten selain tidak bisa ditemui dan faktanya ternyata mereka sudah mendapatkan pengawalan khusus oleh oknum APH, lantas apa jadinya jikalau sekelas pejabat teras level kasi dan kabid saya sudah mendapatkan pengawalan.
Artinya, patut dicurigai terindikasi ada sesuatu yang mereka sembunyikan yang mengarah kepada “MENSREA” alias telah terjadi kejahatan dalam jabatan diduga melibatkan para pihak / oknum kroni – kroni kekuasaan yang dalam prakteknya pun secara terselubung, teroganisir, terstruktur, sistematis dan masif demi meraup pundi – pundi rupiah dalam pusaran pengkondisian proyek diberbagai lini.
Mengingat sudah dua kali terjadi tsunami yang pernah menjerat bupati sebelumnya, tidak menutup kemungkinan tsunami jilid -III akan kembali lagi terjadi dibumi tegar beriman. Bukankah seharusnya momentum ini dapat menjadi celah bagi KPK dan KEJAGUNG untuk bersih – bersih halaman rumah Presiden Prabowo sekaligus guna memberantas ketamakan, kerakusan dan keserakahan sehingga dapat menemukan siapa sang dalang sebagai “AKTOR INTELEKTUAL” dibalik layar dapat terungkap.