Pewarta: Dwi Arifin
(Koran SINAR PAGI)-, Ekoteologi, atau teologi lingkungan, adalah bidang studi yang menggabungkan prinsip-prinsip ekologi dengan teologi untuk memahami hubungan antara agama dan alam, serta bagaimana agama dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Secara sederhana, ekoteologi merupakan pendekatan teologis yang menekankan tanggung jawab manusia dalam merawat dan menjaga ciptaan Tuhan, yaitu alam semesta.
Peserta Musabaqoh Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-39 tingkat provinsi Jawa Barat, cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an dan Hadits (KTIQ & KTIH) menempuh proses penilaian dari Dewan Hakim untuk terpilih sebagai juara.
Pada kesempatan perlombaan itu, para peserta yang menuju Final khususnya bidang KTIQ membahas tentang Penguatan Ekoteologi.
Dede Aenul Wardah dalam KTIQ pupulernya mempresentasikan tentang “Al Qur’an dan Lingkungan: Mindful Clothing Consumption Sebagai Manifestasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan”
Peserta lain, Suni Subagja mempresentasikan perihal “Gerakan Zero Waste Perspektif Al -Qur’an: Menghidupkan Nilai-Nilai Ekoteologi di Tengah Krisis Limbah Pangan”
Informasi yang dihimpun koransinarpagijuara.com, para dewan hakim secara langsung menguji hingga memberi masukan untuk kesempurnaan pembahasan tema KTIQ dari para peserta pada saat sesi tanya jawab.
Media Cetak Diprediksi Lebih Menyehatkan Akal Pikiran Dibandingkan Media Sosial