Oleh : Nia Umma Zhafran (Aktivis Muslimah)
Merespon jumlah penduduk lansia di Indonesia terus meningkat, dan ini membawa berbagai tantangan bagi pemerintah dan masyarakat. Berbagai aspek yang perlu diperhatikan terkait kasus lansia di Indonesia seperti penelantaran, kekerasan, kesejahteraan sosial, kesehatan, dan kebutuhan khusus, menjadikan pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait harus bekerja sama untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan hak dan perlindungan yang layak, serta dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia dan sejahtera.
Dilansir dari Hibar.com (11/04/2025), Bupati Bandung Serukan 17.900 ASN Pemkab Bandung punya Ibu Asuh. Bupati menyerukan kepada 20 ribuan kader PKK di tiap desa/kelurahan se-Kabupaten Bandung untuk turut mengawal Program Unggulan “Jabar Nyaah Ka Indung” dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Para ASN diharapkan untuk menyisihkan sebagian rezekinya, baik dari gaji maupun Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) setiap bulan dan langsung diberikan kepada ibu asuh yang mereka pilih sendiri dari lingkungan sekitar. Adapun nilai santunan dikembalikan kepada para ASN sesuai keridhoan dan kemampuannya.
Program Jabar Nyaah Ka Indung (Sayang ke Ibu) ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap kaum ibu (indung) lanjut usia (lansia) di wilayah Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung. Dimana program ini bertujuan menempatkan perempuan, khususnya para ibu, sebagai pilar utama dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.
Mencermati program Jabar Nyaah Ka Indung seolah program mulia, yang akan mendorong masyarakat terkhusus para ASN untuk memuliakan ibu. Sesungguhnya ini tidak lepas dari diterapkannya sistem sekuler kapitalisme di negeri ini. Sistem ini menjadikan kebebasan merupakan hal yang diagungkan sehingga lahir darinya sikap individualistis, hedonisme, dan cinta dunia.
Sistem sekuler kapitalisme menjadikan manfaat sebagai asas dalam kehidupan dan materi sebagai tujuan. Wajar jika dalam sistem ini, orang tua yang sudah rentan dan tidak mampu mendatangkan materi, dianggap sebagai beban. Misalnya banyak lansia yang dititipkan ke panti jompo, atau dengan sengaja ditelantarkan oleh anak dan keluarganya. Sebaliknya, ada lansia yang merasa lebih nyaman tinggal di panti jompo daripada hidup di rumah anaknya.
Kondisi ini diperparah dengan abainya negara terhadap urusan rakyatnya. Watak dari kapitalistik yang melahirkan kebijakan setengah hati. Dimana Program Jabar Nyaah Ka Indung merupakan upaya cuci tangan pemerintah dalam pemastian kesejahteraan rakyatnya terkhusus lansia.
Kepedulian pada lansia lebih sebagai formalitas, sekadar bukti bahwa negara ada untuk mereka. Akan tetapi, langkah riil untuk melindungi dan memberikan keamanan mereka sangat minim. Negara pun tidak mampu memberi sanksi tegas kepada anak-anak yang menelantarkan orang tuanya.
Permasalahan ini merupakan masalah yang harus di selesaikan secara komprehensif. Semua pihak yang bertanggung jawab atas mereka harus turun tangan. Islam sebagai agama yang sempurna, tentunya memiliki penanganan terkait lansia ini. Islam memiliki aturan terperinci terkait peran masing-masing.
Pertama, keluarga terutama anak-anaknya. Seorang anak berkewajiban untuk mengurusi orang tuanya. Islam mengajarkan berbakti kepada orang tua (birrulwalidain). makna “birrulwalidain” sekurang-kurangnya mencakup sikap, menegakkan hak-hak keduanya, komitmen menaati keduanya, menjauhi perbuatan yang menyakiti keduanya melakukan apa-apa yang diridai keduanya. Tentu semua itu tidak mudah. Perlu kesabaran dan dorongan ketakwaan semata memenuhi kewajiban dari Allah Taala.
Kedua, kontrol masyarakat. Hal ini menguatkan apa-apa yang telah dilakukan individu dan keluarga. Saling menasehati satu sama lain (amar makruf nahi mungkar) sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya pengabaian terhadap hak lansia. Dalam Islam, bentuk kepedulian masyarakat terhadap lansia—terlebih para lansia yang sebatang kara—diwujudkan dengan menyantuni mereka agar semua kebutuhan mereka bisa terpenuhi.
Rasulullah saw. bersabda : “Barang siapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barang siapa yang menutupi keburukan seorang muslim, Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim).
Ketiga, peran negara. Memang permasalahan lansia tidak sebatas tanggung jawab anak terhadap orang tuanya, melainkan juga tanggung jawab negara terhadap rakyatnya. bahwa sejatinya negara adalah penanggung jawab seluruh urusan rakyatnya. Negara wajib membangun ketakwaan individu sehingga memahami semua kewajibannya, termasuk keharusan mengurusi orang tua. Dengan negara menerapkan sistem pendidikan Islam sehingga lahir generasi yang memiliki kepribadian Islam yang mulia sehingga setiap anak akan berbakti dan bertanggung jawab kepada orang tuanya.
Tidak kalah pentingnya, negara akan memastikan setiap kepala keluarga memiliki pekerjaan layak dan mendapatkan penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan keluarganya, termasuk untuk membiayai pengurusan orang tuanya. Pemenuhan kebutuhan lansia pada dasarnya menjadi tanggung jawab keluarganya, tetapi jika keluarganya tidak mampu atau lansia itu hidup sebatang kara, negara yang menjamin semua pemenuhan kebutuhannya dengan dana yang dimiliki negara yang bersumber dari baitulmal. Bukan malah melemparkannya ke ASN.
Di samping itu, pelayanan kesehatan yang menjadi kebutuhan para lansia wajib diberikan negara kepada mereka secara cuma-cuma. Bahkan, jika dibutuhkan, negara harus menyediakan panti jompo dengan para perawatnya bagi para lansia yang tidak memiliki sanak keluarga lagi. Negara juga harus berupaya menciptakan iklim yang kondusif bagi lansia agar mereka bisa hidup bahagia dan sejahtera sampai akhir hayatnya.
Ketiga aturan ini akan berjalan dengan baik bila Islam diterapkan secara sempurna (kafah). Islam tidak hanya mengatur sebatas ritual ibadah, tapi juga mengatur seluruh aspek kehidupan. Semuanya dapat terwujud dalam sebuah institusi negara Islam yakni Khilafah. Dari itu, kita perlu berjuang mengembalikan kehidupan Islam ditengah-tengat umat sekarang karena Islam rahmat bagi seluruh alam.
WalLaahu a’lam bish-showwab