Minggu, April 27, 2025

International Women’s Day, Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd Ungkapkan 3 Arah Perjuangan Perempuan & Konsep Women’s Empowerment

Pewarta: Dwi Arifin

(Koran SINAR PAGI)-, International Women’s Day yang berlangsung setiap 8 Maret merupakan hari yang diperingati sebagai upaya agar perempuan diakui atas prestasi mereka. Tanpa memandang perbedaan gender, agama, kebangsaan, etnis, bahasa, budaya, ekonomi, maupun politik. Sejak ditetapkan Hari Perempuan Internasional telah membuka dimensi global yang baru bagi perempuan di negara maju dan berkembang.

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional tahun 2025, organisasi profesi Jurnalis Independen Bersatu mengadakan dialog secara khusus bersama Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd. Seorang ahli dibidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, aktif sebagai dosen Pendidikan Pancasila di Telkom University tentang “Arah Perjuangan Kaum Perempuan & Konsep Women’s Empowerment ”

Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd sebagai akademisi menjelaskan perkembangan regulasi atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang memiliki keberpihakan khusus kepada perempuan ialah bahwa Negara tidak melihat tentang jenis kelamin untuk memberikan layanan publik kepada masyarakat atau kebijakan yang dikeluarkannya. Tetapi hanya melihat sebagai hak warga negaranya.

“Namun ada contoh upaya afirmatif dari pemerintah yaitu dengan pemberian kuota 30% bagi kaum perempuan untuk berkiprah di politik sejak Pileg pertama tahun 1999. Serta adanya undang-undang yang khusus untuk melindungi kaum perempuan dalam rumah tangganya” jelasnya saat interaktif bersama media cetak dan online melalui sambungan telephone pribadinya (22/3/2025)

Menurutnya perjuangan kaum perempuan di Indonesia terpengaruhi oleh arah perjuangan yang bersumber dari mayoritas agama di Indonesia. Warisan budaya nusantara dan perjuangan global atau yang muncul dari berbagai negara lain. Serta pengaruh warga pendatang dari Timur dan Barat yang berkunjung atau menetap di Indonesia.

“Dahulu itu perempuan indentik dengan tugasnya yang hanya seputar di Sumur, Dapur dan Kasur. Namun sekarang perkembangannya, mereka aktif di berbagai bidang. Capaian itu menjadi bukti bahwa kebanyakan wanita memiliki kecerdasan atau keahlian yang sama dengan laki-laki. Sehingga bermunculan sebutan wanita karir, wanita tangguh atau perempuan paling cantik di Negeriku Indonesia yang digambarkan oleh Dewa 19 melalui lagunya. Mereka adalah perempuan yang memiliki Out of the box atau berhasil berjuang dibidang yang ditekuni masing-masing” ucapnya

Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd menceritakan keistimewaan dari peran kaum perempuan bahwa setiap karakter anak akan mirip atau mencerminkan seperti apa ibunya. Berdasarkan fakta sejarah, setiap ibu yang sholeh atau baik, cenderung akan mampu membentuk anak-anak yang sholeh dan baik juga. Tetapi belum tentu seorang ayah yang sholeh dan baik, anaknya juga seperti itu. Sehingga fakta itu menjadi bukti bahwa perempuan memiliki keunggulan dalam mendidikan anaknya, di saat laki-laki memiliki tugas utama dalam kesejahteraan keluarganya.

Karena setiap anak sejak dalam kandungan, lalu ibunya melahirkannya dan menyusui hingga mengurusnya sampai remaja. Semua proses itu didominasi oleh peran ibunya. Maka ketika sang anak memiliki ibu yang tangguh, otomatis anak-anaknya akan mengikuti sikap tangguhnya.

“Seperti halnya yang saya jalani. Walaupun sang ibu sudah meninggal dunia atau tidak terlihat tubuhnya selama ini, tetapi nasihat dan keteladanannya masih terus terkenang atau terasa kehadirannya sampai sekarang” ungkapnya

Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd menyatakan dengan semakin tumbuh banyaknya perempuan mengisi berbagai bidang atau memiliki keahlian yang bermanfaat di masyarakat. Saya berharap kaum perempuan tetap berada dalam fitrahnya atau jati dirinya. Mereka tetap memfungsikan rahimnya untuk hamil, payudaranya untuk menyusui dan fokus merawat anak-anaknya. Serta berupaya maksimal menjalankan tugasnya “Al-ummu madrasatul ula” yang artinya “ibu adalah sekolah pertama dan utama”

Ketua Umum Perkumpulan Pendidik Pancasila dan Civics, Dr. Ida Rohayani, S.Pd, M.Pd

Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd menyatakan bagi saya keluarga sangat lebih penting dari segala-galanya yang akan diraih. Misalnya dulu ada peluang meraih beasiswa Double Degree ke luar negeri Australia, sudah didampingi suami dalam prosesnya. Namun pada akhir keputusannya setelah masuk peringat pertama dari proses seleksinya. Tiba-tiba suami tidak mengijinkan, karena berbagai pertimbangan jika harus jauh dari keluarga. Maka saya ikuti keputusan itu. Kalau ditanya bagaimana tentang menejmen karir dan keluarganya. Apabila dihitung skala prioritasnya, 80% untuk keluarga, sedangkan 20% untuk karir.

Sebagai perempuan di Hari Perempuan Internasional tahun ini, Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd mengharapkan semua perempuan berupaya menjadi perempuan yang cerdas penuh dengan berbagai keahlian. Namun tetap mempertahankan jati diri atau fitrahnya dan tetap mengutamakan keluarganya, setinggi apapun karir yang diraihnya.

Membaca Kitab & Buku Untuk Publik Baca

media cetak & Online
media cetak & Online
Sungguh-sungguh, semangat, hati-hati, berkarya, bekerjasama & Berdo'a

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru