Senin, Maret 24, 2025

HPN 2025, Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si Bagikan “Strategi Membangkitkan Eksistensi Media Cetak di Era Digital”

Pewarta: Dwi Arifin

(Koran SINAR PAGI)-, Pada rangkaian agenda Peringatan HPN / Hari Pers Nasional 2025 bersama organisasi profesi Jurnalis Independen Bersatu. Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si, Profesor Bidang Ilmu Media dan Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman, membahas “Strategi Membangkitkan Eksistensi Media Cetak di Era Digital”

Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si menceritakan dahulu sebelum ada media cetak, masyarakat lebih banyak mengisi waktu luangnya dengan berkumpul dan berbicang-berbincang. Lalu setelah ada media cetak (Koran, Majalah atau Tabloid), masyarakat mulai mengisi waktu luangnya dengan membaca media cetak. Sedangkan saat ini ketika ada media online atau media sosial masyarakat mulai mengalihkan mengisi waktu luangnya dengan membaca atau menonton apa yang ada di ke dua hal tersebut.

Menurutnya setiap perubahan akan merubah metode komunikasi dan perubahan kondisi masyarakat itu merupakan hal yang pasti terjadi atau tidak pernah berhenti. Tidak ada produk yang cenderung abadi, karena yang cenderung abadi ialah perubahan itu sendiri.

Dalam “Strategi Membangkitkan Eksistensi Media Cetak di Era Digital” ada upaya yang dapat diusahakan. Pertama dengan konvergensi, ke dua bertahan dengan karakter khasnya dan ke tiga menjadi garda terdepan khususnya terkait isu-isu yang strategis. Dengan menjaga reputasi media cetaknya atau berupaya menjadi bahan referensi yang utama.

“Konvergensi merupakan upaya memperluas akses untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Misalnya media cetak harus juga memiliki tampilan berbasis media online, media sosial dan media publikasi lainnya yang nantinya dapat menjadi penghubung atau terintegrasikan ke media cetaknya”ucapnya saat dialog jarak jauh melalui sambungan telephone pribadinya bersama media cetak dan online (8/2/2025)

Sedangkan bertahan dengan karakter khasnya ialah walaupun harus ada penyesuaian format, namun tetap harus eksklusif, serta mampu memuaskan kebutuhan publik bacanya. Memberikan informasi yang terperinci atau lengkap yang tidak ada di media online. Sehingga menjadi referensi yang utama.

Misalnya dari harga, karena ada perubahan targetnya untuk lebih fokus ke menengah atas, boleh dinaikan dengan menambah kualitasnya. Sedangkan masyarakat yang tidak dapat menjangkau harga tersebut difasilitasi kebutuhannya melalui media onlinenya. Lalu berupaya mengadopsi karakter pembaca media online yang lebih suka interaktif agar beralih ke media cetak. Serta waktu penerbitan juga dapat dirubah dari harian ke mingguan atau ada jeda, agar memunculkan kerinduan dengan momen menunggu-nunggu kapan waktu terbit media cetaknya?…

Melihat peran media cetak mulai dari pra hingga pasca kemerdekaan dan khusunya di eta digital, menurut Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si seperti apa kualitas media cetak atau perkembangnya saat ini dalam menghadapi berbagai kondisi atau tantangan yang ada?…

Media cetak bisa menonjolkan kekuatannya yaitu bisa menyajikan data dengan detail dan mendalam. Sehingga dapat menjadi rujukan para pengambil keputusan dan masyarakat terkait isu-isu yang strategis.

Media cetak dapat menjadi counter terhadap berita hoaks yang banyak beredar di masyarakat. Sehingga terbentuk reputasi, bahwa kalau ingin dapat informasi yang benar mendalam dan valid, carilah media cetak.

Media cetak juga bisa memberikan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan dengan menambahkan teknologi AR melalui pencantuman QR code pada beberapa berita yang menarik. Supaya nantinya akan membawa pembaca menuju suplemen berita berupa video atau podcast atau lainnya.

Apa yang ingin Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si sampaikan atau harapkan secara khusus kepada media cetak di Hari Pers Nasional tahun 2025?…

“Jadi di Hari Pers Nasional ini, saya ingin menyampaikan bahwa era digital, bukan akhir bagi media cetak tetapi bisa jadi awal baru kebangkitan media cetak dengan reputasi yang lebih kuat sebagai media terpercaya. Sepanjang media cetak sendiri mau terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan”ungkapnya

Media Cetak Diprediksi Lebih Menyehatkan Akal Pikiran Dibandingkan Media Sosial

media cetak & Online
media cetak & Online
Sungguh-sungguh, semangat, hati-hati, berkarya, bekerjasama & Berdo'a

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru