(Koran SINAR PAGI)-, Bahtsul Masail merupakan sebuah forum diskusi antar ahli keilmuan Islam di lingkungan pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama atau forum silaturahmi bagi orang NU yang didalamnya dilakukan pembahasan dan pemecahan masalah.
Sekretaris Yayasan Pesantren Sunanulhuda Cikaroya Kabupaten Sukabumi Yeni Ratna Yuningsih menjelaskan pentingnya menjadikan Bahtsul Masail putri sebagai tradisi di Jawa Barat. Ia menyebutkan bahwa di Jawa Timur dan Jawa Tengah, gelaran Bahtsul Masail putri sudah menjadi tradisi.
“Jawa Barat ini memang menurut saya perlu diberikan stimulus supaya perempuan-perempuan hebat yang ada di Jawa Barat ini diberikan ruang untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka cita-citakan dalam sebuah ruang yang terbuka,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam gelaran Bahtsul Masail Kubro Putri se-Jawa Barat yang bertempat di Gedung MA Sunanulhuda, Senin (3/2/2025).
Perempuan yang akrab disapa Teh Yeni tersebut menilai bahwa tradisi Bahtsul Masail sangat akademik.
“Bahtsul Masail ini sangat akademik, Bahtsul Masail itu dilakukan di kampus-kampus, di lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Mungkin namanya berbeda, tapi di NU tradisi ini luar biasa ini sudah mengakar sejak lahirnya NU dan ini menjadi sebuah potensi yang besar yang harus terus dikembangkan,” tuturnya.
Menurutnya, kebiasaan untuk berdiskusi terlibat dalam sebuah diskursus merupakan sesuatu hal yang baik.
“Karena itu, kami sangat bangga sekali kami menjadi bagian dari proses untuk menstimulus para perempuan hebat di Jawa Barat ini agar terlibat aktif untuk berdiskusi memperbincangkan berbagai persoalan yang ada di masyarakat,” ungkap Teh Yeni.
Teh Yeni yang juga merupakan salah seorang Dosen di UIN Ciputat tersebut menuturkan bahwa Bahtsul Masail selalu mendiskusikan hal-hal yang sangat aktual.
“Karena itu, hemat kami ini tradisi yang baik dan dengan senang hati kami siap untuk terlibat jika dibutuhkan oleh beliau-beliau yanga da di PBNU, PWNU, untuk bersumbangsih dalam rangka menstimulus para perempuan-perempuan hebat di Jawa Barat untuk berdiskusi, Insya Allah kami sangat terbuka karena ini proses pembelajaran untuk santri,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut menjadi rangkaian dari Haul Masyayikh Sunanulhuda 2025 yang bekerjasama dengan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdtatul Ulama (PWNU) Jawa Barat diikuti lebih dari 20 pesantren yang ada di Jawa Barat.
(Sumber: NU Online Jabar)