Sabtu, Februari 8, 2025

Membenahi Pendidikan di Jawa Barat : Fokus pada Kualitas, Karakter, dan Relevansi

Oleh: Caca Danuwijaya
Guru SMAN 3 Kota Sukabumi

Menyimak postingan https://youtu.be/PiWEzYaxrRY?si=zFmlONhcOMhOQiDL curhatan Kepala SMA Negeri 2, SMKN 2, dan SMAN 1 Pagaden Subang bersama Kang Dedi Mulyadi (KDM). Membicarakan Pendidikan di Jawa Barat menghadapi tantangan kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif.

Gubernur terpilih KDM menyampaikan visi untuk membenahi pendidikan di Jawa Barat dengan fokus pada tiga aspek utama: kualitas lulusan, pendidikan paripurna, dan relevansi dengan kebutuhan dunia industri.

Pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Lulusan harus memiliki pendidikan tinggi atau keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.

Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada akademik di dalam kelas. Pembentukan karakter siswa di luar kelas, termasuk di rumah dan lingkungan sekitar, juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan.

Perilaku siswa seperti nongkrong, penggunaan helm, dan kebiasaan membuang sampah menjadi perhatian utama. Sekolah perlu berperan aktif dalam membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Kepala Sekolah menilai bahwa sekolah belum berhasil membangun karakter siswa karena masih banyak yang hanya fokus pada kelulusan akademis. Oleh karena itu, evaluasi terhadap sistem pendidikan akan dilakukan, termasuk kemungkinan untuk tidak menaikkan kelas siswa yang tidak membantu orang tua di rumah. Hal ini menunjukkan komitmen untuk membentuk siswa yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan karakter yang baik.

Meskipun sekolah gratis telah diumumkan, faktanya masih banyak sekolah yang menahan ijazah siswa karena masalah iuran. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan dana BOS dan BOPD. Kepala Sekolah menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.

Pendidikan agama harus dikembalikan pada konsep dasarnya, yaitu membentuk manusia yang selaras dengan alam. Pendidikan agama tidak boleh hanya menjadi seremonial, tetapi harus tercermin dalam perilaku sehari-hari siswa. Contohnya, siswa yang beragama seharusnya memiliki perilaku yang baik, seperti membuang sampah pada tempatnya dan menghormati orang tua.

Visi Gubernur terpilih KDM untuk membenahi pendidikan di Jawa Barat adalah langkah yang tepat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkarakter, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia industri.

Dengan fokus pada kualitas lulusan, pendidikan paripurna, evaluasi karakter, sistem pendidikan yang transparan, dan pendidikan berbasis agama yang paripurna, diharapkan pendidikan di Jawa Barat dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru