Sabtu, Februari 8, 2025

Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP, M.Si. Dari Pegiat Literasi ke Profesor Komunikasi

Pewarta: Dwi Arifin

(Koran SINAR PAGI)-, Pada November-Desember 2024, waktu seolah berjalan lambat. Dr Mite Setiansah, M.Si masih menunggu keputusan pengajuan guru besarnya.

“Sementara yang lain sudah keluar keputusan, ada yang lolos, ada yang belum, saya belum keluar penilaiannya,” kenang dosen jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini. Toh kabar baik itu akhirnya datang, awal Desember. Dia dinyatakan layak menyandang gelar profesor dan akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang media dan komunikasi, Selasa (4/2/2025) nanti.

“Sore hari, saat bimbingan dengan mahasiswa, pengumuman itu datang. Saya tak kuasa menahan rasa di depan para mahasiswa. Saya bilang, kalian menjadi saksi mata ya, ketika di aplikasi sister, terbaca tulisan ‘direkomendasikan menjadi guru besar’. Alhamdulillah, meski meleset tiga tahun dari target guru besar sebelum 45 tahun,” ujar Wakil Dekan II FISIP Unsoed ini.

Capaian guru besar ini lebih merupakan pengakuan atas dedikasi dan kerja panjang Prof Mite di dunia ilmu komunikasi. Almunus Fisipol UGM ini memiliki rekam jejak yang nyata, baik di bidang pendidikan, penelitian, ataupun pengabdian pada masyarakat. Di bidang pengabdian misalnya, Prof Mite terlibat dalam banyak program sosial, baik yang didanai oleh Unsoed ataupun hasil kerjasama dengan pihak luar.

Dalam 2-3 tahun terakhir, Prof Mite adalah koordinator program-program literasi hasil kerjasama antara Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed dengan Tular Nalar, yang didukung oleh Google Institute.

“Sejauh ini, kami lebih banyak berfokus pada dua kalangan rentan dalam dunia digital, yaitu anak-anak muda dan lansia. Dua program unggulan kami, Sekolah Kebangsaan untuk remaja dan kalangan muda, serta Akademi Digital Lansia,” jelasnya.

Konsen Prof Mite terhadap isu literasi media nampak juga dalam riset dan publikasi ilmiah. Beberapa tulisannya seputar literasi dimuat di jurnal internasional bereputasi.

“Karena literasi itu kunci, terlebih di era digital, ketika melimpahknya informasi lebih banyak memakan korban dan bukannya mencerdaskan,” lanjutnya

Bagi Prof Mite, jabatan guru besar bukan tujuan akhir.

“Justru sekarang, saya dihadapkan pertanyaan, apakah saya layak dan pantas menyandang gelar profesor? Jadi, ini justru menjadi awal pembuktian bagi seorang akademisi untuk lebih berkontribusi. Ini tentu tak mudah, tetapi saya yakin, selama ada niat baik, kita pasti bisa menjalani,” pungkasnya

Publik Baca Meningkat, Pemkab Banyumas Apresiasi Kinerja Publikasi Koran SINAR PAGI

media cetak & Online
media cetak & Online
Sungguh-sungguh, semangat, hati-hati, berkarya, bekerjasama & Berdo'a

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru