Senin, Januari 20, 2025

Beda Tangisan : Prabowo dan Entitas Guru

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)

Begitu banyak komentar netizen terkait kenaikan gaji guru. Padahal apa yang disampaikan pemerintah beda dengan apa yang dicerna para guru. Siapa yang salah?

Faktanya, tangisan Prabowo beda dengan tangisan guru. Awalnya para guru menangis terharu karena Prabowo dianggap pahlawan kesejahteraan guru.

Informasi kenaikan gaji guru Rp 2 juta salah dicerna, karena tak jelas. Awalnya para guru nangis terharu karena betapa berpihaknya Prabowo pada entitas guru.

Setelah dicerna informasi sebenarnya, ternyata apa yang disampaikan Prabowo tak sesuai harapan guru. Berawal dari tangis haru karena bahagia, menjadi tangis karena sedih.

Sejumlah guru bahkan ada yang mengatakan, “Entitas guru kena prank”. Ini sebuah dinamika sudut pandang dan reaksi entitas guru terkait kenaikan gaji.

Faktanya hanya guru non ASN akan ada kenaikan kesejahteraan Rp 500 ribu dalam TPG yang didapat. Awalnya TPG guru non ASN Rp 1,5 juta, kini di awal tahun 2025 akan jadi Rp 2 juta.

Guru ASN? Guru ASN yang sudah lama mendapatkan TPG tidak ada kenaikan. Kecuali guru ASN yang lolos sertifikasi, maka di tahun 2025 akan dapat satu kali gaji pokok.

Tangisan haru guru di momen HGN berubah menjadi tangisan sedih, karena ternyata tidak ada kenaikan bagi ASN. Sebenarnya bila kita melihat UURI No 14 Tahun 2005, memang setiap guru harus dapat UMR/UMP/UMK dari pemerintah.

Artinya kenaikan Rp 500 ribu bagi guru non ASN adalah bukan kenaikan. Lalu apa? Melainkan “bayar utang” pemerintah karena amanah UURI, guru minimal UMR/UMP/UMK. Seolah tidak naik, baru bayar utang.

Awalnya entitas guru sangat yakin bahwa semua guru akan dapat kenaikan gaji era Prabowo. Mengapa? Prabowo adalah pemimpin yang akan lebih baik dari pemimpin sebelumnya. Ia pasti akan sangat signifikan menaikan kesejahteraan guru.

Sejarah kesejahteraan guru dikenang nama Megawati sejak 2004 memberi gaji ke 13, bahkan untuk semua ASN. Sejarah Gus Dur identik pula dengan kenaikan gaji PNS yang signifikan.

Termasuk era Jokowi ada gaji ke 14. Plus semua anak didik naik PIP sampai 80 persen. PIP era Jokowi naik anggaran dari 9,1 trilyun, menjadi 13,4 trilyun, untuk sekitar 18 juta kebih anak didik.

Dalam pikiran sederhana guru, jasa Megawati ada gaji ke 13, SBY meloloskan 1 juta lebih guru honorer jadi ASN dan adanya TPG (satu kali gaji pokok), Jokowi lebih dari 1 juta guru menjadi ASN, gaji ke 14, kenaikan PIP 80 persen.

Pertanyaan guru, apa yang diberikan Prabowo? Ini pemikiran para guru. Saya sendiri sebagai penulis dan praktisi pendidikan “meyakini” Prabowo pun akan memberikan kesejahteraan terbaik.

Prabowo bergerak mensejahterakan mulai dari anak didik. Mulai dari makan bergiji gratis. Saya percaya Prabowo akan menaikan kesejahteraan guru. Bisa jadi pidato Prabowo saat HGN, masih ada “mispersepsi” dengan bawahannya, terkait gaji guru.

Sebagai “masukan” pada Prabowo dan Mendikdasmen, ada upaya soft untuk menaikan kesejahteraan guru. Caranya? Bisakah KGB (Kenaikan Gaji Berkala) guru per dua tahun berubah? Minimal KGB guru Rp 480.000.

Artinya sangat wajar dan soft guru ASN naik per bulan Rp 20 ribu. Jadi secara akumulatif dalam KGB menjadi Rp 480.000 per dua tahun. Tentus beragam sesuai golongan dan nilai kinerja.

Semoga Pak Prabowo dengan skema KGB bisa menjadi kepala negara yang punya legacy meningkatkan kesejahteraan guru, lebih baik dari Gus Dur, Megawati, SBY dan Jokowi. Dilihat dari orangtua Beliau yang ekonom, Harusnya Bisa!

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine

Berita Terbaru