Senin, Januari 20, 2025

Kolaborasi PT Pertamina Geothermal Energy dan Klinik ASTER PKBI Garut Dalam Diseminasi Informasi dan Layanan Tes IMS

Pewarta : Fitri

Kabupaten Garut – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang bersama Klinik ASTER PKBI Garut mengadakan kolaborasi untuk menyebarluaskan informasi serta menyediakan layanan tes Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV, dan TBC.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan HIV/AIDS serta memberikan akses langsung kepada tes kesehatan yang relevan.

Dewi Amroe, perwakilan dari HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Area Kamojang, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen mendukung isu sosial, termasuk kesehatan.

“Dengan adanya Hari AIDS Sedunia, kami merasa terpanggil untuk ikut serta dalam kegiatan yang bermanfaat ini. Sebagai perusahaan yang peduli, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam memerangi HIV/AIDS dan TBC,” tuturnya.

Hari AIDS Sedunia, yang pertama kali diperingati pada 1988, memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS di seluruh dunia. Fokus utama dari peringatan ini adalah mendorong kolaborasi dan aksi nyata untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030, yang sejalan dengan tema global tahun ini, “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa: Akhiri AIDS 2030.”

Denden Supresiana, Direktur Eksekutif PKBI Garut, menekankan pentingnya pendekatan yang berfokus pada kemanusiaan dalam menangani masalah HIV/AIDS.

“Dengan gotong royong, semua tertolong. Program kami bertujuan untuk memanusiakan manusia, menyentuh mereka dengan empati dan komitmen sosial,” ujarnya.

PKBI Garut sendiri, yang mengusung slogan “Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong”, berfokus pada pendekatan berbasis cinta, dengan keyakinan bahwa cinta adalah solusi yang dapat memberikan dampak yang lebih dalam dan menyeluruh.

Forum Masyarakat Peduli AIDS Jawa Barat juga menambahkan pentingnya melibatkan cinta dalam setiap gerakan. “Semua harus dilakukan atas nama cinta. Dengan cinta, meskipun logika belum lengkap, kita tetap bisa memecahkan masalah,” kata mereka.

Selain itu, Founder Rumah Cemara mengingatkan pentingnya menghindari kesalahan masa lalu dan bertindak lebih berani dengan cara yang berbeda.

Namun, meskipun semangat kolaborasi sangat tinggi, tantangan besar tetap ada. Salah satu target besar nasional, yaitu Three Zero tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma serta diskriminasi—masih belum tercapai.

Hingga 2024, sekitar 70% orang dengan HIV (ODHIV) baru mengetahui status mereka, jauh dari target 95%. Selain itu, ketersediaan obat ARV (antiretroviral) dan alat deteksi viral load juga masih menjadi kendala utama.

Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan.

“Mari bersama-sama melakukan refleksi dan evaluasi, serta merumuskan solusi untuk mempercepat pencapaian target nasional. Tidak ada lagi infeksi baru, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma atau diskriminasi,” tegas Denden.

Hari AIDS Sedunia menjadi momentum penting untuk kita semua terus berjuang dalam memperjuangkan hak kesehatan bagi setiap individu. Kolaborasi dan tindakan nyata adalah kunci utama untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine

Berita Terbaru