Diriwayatkan dari ibnu Umar RA, Rasul SAW bersabda:
إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً تَكُونُ مِثْلَ الْمُسْلِمِ وَهِيَ النَّخْلَةُ
Sesungguhnya di antara pepohonan ada sebuah pohon yang menjadi permisalan seorang muslim, pohon itu adalah pohon kurma [HR Bukhari]
Pada umumnya, pohon itu membutuhkan tempat yang subur dan basah, namun tidak untuk pohon yang satu ini. Ia bisa tumbuh dengan subur di tempat yang kering nan tandus. Bahkan, buah ini akan semakin lezat jika pohonnya tumbuh di tempat yang kering dari pada berada di tempat yang curah hujannya tinggi.
Itulah pohon kurma, pohon yang unik yang dijadikan permisalan seorang muslim oleh baginda Nabi SAW. Bahkan Allah swt menjadikan pohon kurma sebagai permisalan kalimat thayyibah. Allah swt berfriman :
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَآءِ :: تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللهُ اْلأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat thayyibah seperti pohon yang baik (pohon kurma), akarnya teguh (kuat) dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” [QS Ibrahim : 24]
Ibnu Abbas RA berkata : Seorang mukmin layaknya pohon yang baik (kurma), Akarnya kuat menancap di bumi sementara cabangnya menjulang ke langit. Maksudnya, Seorang mukmin ia beramal dan berbicara di bumi, namun (pahala dari) amal dan ucapannya (diangkat sampai) ke langit. [Tafsir Ibnu Katsit]
Hal ini sebagaimana Allah swt berfirman:
إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
Kepada-Allah lah, naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya (untuk diterima pahalanya) [QS Fathir : 10]
Pohon kurma difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala “Ashluha Tsabit” (akar yang kuat menghunjam dan menancap ke dalam tanah). Tahukah anda mengapa demikian?… Di timur tengah, Pohon kurma ditanam di tanah padang pasir yang kencang anginnya. Sehingga, para petani di sana menanam kurma dengan memasukka biji ke dalam tanah dalam-dalam lalu meletakkan batu di atasnya. Ketika biji tersebut itu berkembang menjadi tunas, maka tunas yang tumbuh ke atas akan terhalang oleh batu tadi. Tunas itu belum mampu untuk menggeser batu itu. Maka dengan terpaksa tunas kurma itu tumbuh ke bawah dengan membuat akar semakin dalam, besar dan kuat.
Setelah akar menjadi kuat maka selanjutnya, tunas itu akan tumbuh ke atas lagi dan kali ini ia akan mampu menggeser batu di atasnya dan iapun tumbuh tinggi hingga menjulang ke langit. Dengan berbekal akar yang kokok tadi itu maka pohon kurma mampu berdiri tegak dan tidak mudah roboh meskipun sering diterpa angin besar dan kencang. Itulah gambaran seorang mukmin yang mana dengan keimanan yang kuat, kokoh dan mengunjam dalam dadanya, dia tidak mudah goyah menghadapi cobaan.
Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mendiskripsikan : “Pohon (kurma) itu memberikan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Rabbnya” [QS Ibrahim: 25). Maksudnya, Buah pohon ini enak dimakan kapan saja baik di waktu siang mapun malam, baik di musim dingin maupun di musim panas. Begitu pula bisa dimakan dalam keadaan kurma masih muda (ruthab) ataupun tua, Kurma dalam keadaan basah maupun kering. Lebih dari itu, buah kurma adalah buah ajaib, mengapa demikian? Karena buah kurma bisa bertahan hingga bertahun-tahun tanpa pengawet. Adakah buah yang bertahan lama seperti itu?
Itulah perumpamaan seorang mukmin, ia akan berada kondisi yang nyaman dalam situasi apapun. Rasul Saw bersabda :
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” [HR Muslim]
Selanjutnya, Pohon kurma memiliki keberkahan. Rasul saw bersabda :
إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ لَمَا بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ الْمُسْلِمِ…. هِيَ النَّخْلَةُ
Sesungguhnya terdapat satu pohon, barakahnya seperti barakah seorang muslim … itulah pohon kurma [HR Bukhari]
Ibnu Hajar berkata: “Barakah pohon kurma ada pada semua bagiannya, senantiasa ada dalam setiap keadaannya. Dari mulai tumbuh sampai kering, dimakan semua jenis buahnya, kemudian setelah itu seluruh bagian pohon ini dapat diambil manfaatnya sampai-sampai bijinya digunakan sebagai makanan ternak. Demikian juga serabutnya dapat dijadikan sebagai tali serta yang lainnyapun demikian. Hal ini sudah jelas. Demikian juga barokah seorang muslim meliputi seluruh keadaannya. Juga manfaatnya terus menerus ada untuknya dan untuk orang lain sampai setelah matinyapun.” [Fathul Bari]
Kurma yang terkenal akan keberkahannya adalah kurma ajwah. Rasul SAW bersabda :
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu Dia tidak akan terkena racun maupun sihir” [HR Bukhari]
Al-Khathabi berkata: “Kurma Ajwah bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir, dikarenakan do’a keberkahan dari Rasulullah SAW terhadap kurma Madinah, bukan karena dzat kurma itu sendiri [Fathul Bari ]
Orang mukmin itu layaknya pohon kurma yang berbuah keberkahan. Buah orang mukmin adalah perkataan dan amalnya yang penuh dengan kebaikan. Bagaimana tidak, ucapannya hanya yang baik-baik saja. Rasul SAW bersabda :
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”[HR Bukhari]
Tidak cukup memberi kebaikan dan keberkahan, Pohon kurma disifati oleh beliau:
إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا
Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya..(itu adalah pohon kurma). [HR Bukhari]
Pohon kurma adalah pohon yang daunnya tidak berguguran sehingga mengotori tanah atau halaman dan menyusahkan orang yang membersihkannya. Jadi Seorang mukmin tidak hanya memiliki ucapan yang baik di satu sisi, namun sisi lain ucapan dan perbuatannya haruslah tidak mengganggu orang lain. Rasul SAW bersabda :
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya. [HR Muslim]
Subhanallah, itulah perumpamaan yang diberikan oleh Allah swt agar kita senantiasa mau berfikir positif. Allah swt berfirman :
وَيَضْرِبُ اللهُ اْلأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” [HR Ibrahim : 25] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjadikan kita sebagai seorang muslim dan mukmin layaknya pohon kurma yang senantiasa memberi kebaikan dalam kondisi situsi kapanpun.
Penulis: Dr. H. Fathul Bari. S.S., M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jawa Timur Indonesia