Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)
Sebuah kritik tajam banyak ditujukan pada entitas ASN. Sejumlah tokoh dan pengamat nasional mengatakan sebagian orang ingin menjadi ASN diantaranya karena ingin dan bisa bermalas-malas dalam bekerja.
Ada yang lebih tajam mengkritik, dengan mengatakan “ASN rajin malas, bodoh pintar, sama sama dapat gaji dan pensiunan. Lebih tajam lagi ada yang berkata, “Kasihan negara, rugi, membayar sejumlah ASN pemalas”.
Kritik di atas harus diterima sebagai salah satu asupan, bahkan “kontrol sosial” bagi entitas ASN. Jutaan orang antri ingin menjadi ASN dengan ragam profesi. Hindari menjadi ASN yang tak bersyukur.
Bersyukurlah dengan kerja terbaik. Jutaan orang tak bisa menjadi ASN. Ketika anda/kita menjadi ASN, benar benar sebuah keberuntungan. Jangan “berkhianat” pada negara dengan bermalas-malas.
Menarik pepatah seorang motivator terkait motivasi dan prestasi kerja. Ia mengatakan, “Jadilah pekerja (ASN/non ASN) yang tidak tepat waktu”. Apa maksud Sang Motivator ? Harus malas-malas ?
Bukan, bukan harus ngaret, lelet dan terlambat. Melainkan datanglah di tempat kerja jauh sebelum jam kerja dimulai, jangan tepat waktu. Sebelum jam kerja, kita harus datang. Biasakan! Katanya demikian.
Kecuali kita bos di sebuah korporasi milik pribadi yang punya banyak bawahan, masih bisa tidak tepat waktu. ASN ? Jangan coba coba tepat waktu. Harus/wajib datang ke tempat kerja jauh sebelum jam kerja dimulai.
Apalagi ASN yang melayani anak didik. Entitas ASN yang melayani anak didik adalah entitas ASN yang menekankan keteladanan, bukan “ketelatan”. ASN pendidik/guru harus mem_vibrasikan karakter datang kerja sebelum jam kerja.
Menurut beberapa ulama, para nabi jalannya cepat. Mengapa ? Karena sangat menghargai waktu. Surah Al Ashr menjelaskan betapa berharganya waktu. Kalau ada ASN biasa terlambat kerja, bukan umat nabi, ahaa.
Semua ASN jangan datang tepat waktu, tapi harus datang di tempat kerja jauh sebelum waktu jam kerja. Cinta, bangga dan bahagia pada pekerjaan akan menyebabkan seseorang datang “tidak tepat waktu”.
Ada ungkapan menggelitik yang mengatakan, “Jika engkau sangat menghargai waktu, datang di tempat kerja sebelum waktunya, maka engkau akan mendapatkan rezeki sebelum orang lain mendapatkannya”. Ahaa.