Jumat, Desember 6, 2024

Pengaruh Dzikir Ba’da Sholat

Diriwayatkan dari Abdillah bin Amr RA, Rasulullah SAW bersabda:
خَصْلَتَانِ أَوْ خَلَّتَانِ لَا يُحَافِظُ عَلَيْهِمَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ هُمَا يَسِيرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ
Ada dua perkara dimana tidaklah seorang muslim menjaga keduanya melainkan ia akan masuk surga. Dua perkara itu sangatlah mudah untuk dikerjakan, tetapi sedikit saja yang mau mengamalkannya… [HR Abu Dawud]

Dalam lanjutan hadits tersebut beliau menjelaskan kedua-duanya, yaitu (1) “setiap selepas shalat membaca tasbih sebanyak 10 kali, tahmid 10 kali, takbir 10 kali, maka jumlahnya 150 kali dzikir di lisan (dalam 5 shalat waktu) namun 1.500 kali di timbangan mizan. Dan (2) ketika hendak tidur membaca takbir 34 kali, tahmid 33 kali, dan tasbih 33 kali, maka jumlahnya 100 kali dzikir di lisan namun dicatat 1.000 kali di timbangan mizan”.

Sungguh, aku (Abdillah bin Amr RA) melihat Rasulullah SAW menghitungnya dengan (jari) tangan. Lalu para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, dua hal itu mudah untuk dilakukan tetapi kenapa sedikit saja yang bisa mengamalkannya?” Beliau menjawab:
يَأْتِي أَحَدَكُمْ يَعْنِي الشَّيْطَانَ فِي مَنَامِهِ فَيُنَوِّمُهُ قَبْلَ أَنْ يَقُولَهُ وَيَأْتِيهِ فِي صَلَاتِهِ فَيُذَكِّرُهُ حَاجَةً قَبْلَ أَنْ يَقُولَهَا
“Setan datang kepada salah seorang dari kalian saat hendak tidur, lalu dia akan menidurkan kalian sebelum kalian sempat membacanya. Setan juga mendatanginya saat shalat, lalu dia akan mengingatkan tentang satu urusan sebelum ia sempat membacanya.” [HR Abu Dawud]

Hadits ini menegaskan bahwa dzikir setelah sholat itu adalah amalan yang mudah namun terasa sulit. Amalan tersebut ringan namun berat di mizan. Amalan tersebut berbalas surga namun sedikit saja yang mau mengamalkannya. Mengapa? Karena setan sungguh tidak akan membiarkan manusia masuk surga dengan mudah.

Setelah mengetahui hakikat masalahnya maka seyogyanya kita berusaha keras untuk mengamalkannya dan tidak gampang untuk meninggalkannya karena satu urusan. Kalaupun ada kesibukan setidaknya sempatkan membaca wirid setelah sholat di atas dengan hitungan minimalnya yaitu masing-masing 10 kali sebagaimana hadits tersebut. Dzikir 10 kali seperti itu juga terdapat dalam HR Bukhari No hadits 5854. Dan boleh juga dibaca masing-masing 11 kali sebagaimana pendapat Suhail (bin Abi Shalih, perawi hadits). Ia berkata “)membaca tasbih sebanyak( 11 kali dan (tahmid) 11 kali dan (takbir) 11 kali, maka jumlah keseluruhannya adalah 33 kali. [Fathul Bari]

Boleh juga dibaca wirid tersebut masing-masing sebanyak 25 kali. Zaid bin Tsabit RA berkata: Kami diperintah untuk bertasbih selesai sholat 33 kali bertahmid 33 kali bertakbir 34 (tiga puluh empat) kali. Kemudian ada seorang (Sahabat) dari kalangan Anshar bermimpi bahwa ada pihak yang bertanya: Apakah Rasulullah SAW memerintahkan kalian setelah selesai sholat agar bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali dan bertakbir 34 kali. Ia berkata: Ya. Pihak itu berkata:
فَاجْعَلُوا خَمْسًا وَعِشْرِينَ وَاجْعَلُوا التَّهْلِيلَ مَعَهُنَّ
“Jadikanlah hitungannya 25 kali dan tambahkanlah pula bacaan tahlil (La ilaha illallah)”.
Keesokan harinya di pagi hari sahabat tersebut menyampaikan mimpinya kepada Nabi SAW dan beliau bersabda: “if’alu” (Kerjakanlah). [HR Tirmidzi]

Namun dalam tingkah normal maka seyogyanya kita menyempurnakan hitungannya 33 kali sebagaimana yang biasa diamalkan oleh kaum muslimin, sebagaimana sabda Nabi SAW :
مَنْ سَبَّحَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَخَتَمَ الْمِائَةَ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barang siapa setelah shalat membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 33 kali lalu menutupnya dengan membaca “la ilaha illallah wahadhu….” (tiada tuhan melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, hanya miliknya kerajaan dan hanya miliknya segala pujian, Dialah yang maha kuasa atas segala sesuatu), maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” [HR An-Nasa’i]

Khusus untuk pembacaan takbir “Allahu Akbar” boleh dibaca 33 kali atau 34 kali sebagaimana keterangan hadits-hadits di atas. Dan khusus pembacaan “la ilaha illallah wahdahu….” Selepas sholat magrib maka hendaknya dibaca sebanyak 10 kali dan itu akan mendatangkan manfaat sebagaimana disabdakan oleh Rasul SAW :
… بَعَثَ اللَّهُ مَسْلَحَةً يَحْفَظُونَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ مُوجِبَاتٍ وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ مُوبِقَاتٍ وَكَانَتْ لَهُ بِعَدْلِ عَشْرِ رِقَابٍ مُؤْمِنَاتٍ
… maka Allah akan mengirimkan kepadanya pasukan penjaga yang akan menjaganya dari setan hingga Subuh, dan Allah mencatat untuknya 10 amal -kebaikan yang menyebabkannya masuk Surga- dan menghapus darinya 10 amal -keburukan yang menyebabkan ia masuk neraka- dan ia mendapat pahala setera dengan membebaskan 10 budak beriman. [HR Tirmidzi]

Dalam membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat boleh juga dibaca dengan cara digabung “subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar”. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasul mengajarkan amalan kepada orang-orang miskin yang datang menghadap beliau supaya tidak kalah dengan orang-orang kaya yang gemar berinfaq. Amalan tersebut adalah membaca tasbih, tahmid, dan takbir di setiap selesai shalat sebanyak 33 kali. Para sahabat pun berselisih (mengenai cara membacanya). Sebagian sahabat bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir 34 kali. Abu Hurairah RA pun kembali kepada beliau. Nabi SAW bersabda: Ucapkanlah “subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar” sampai 33 kali’. ” [HR Bukhari-798]

Sempatkan pula untuk membaca ayat kursi. Diriwayatkan dari Abi Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ اَلْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ اَلْجَنَّةِ إِلَّا اَلْمَوْتُ
Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian. [HR Thabrani]

Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk istiqamah mengamalkan wirid bakda sholat lima waktu sehingga kita mendapatkan balasan dan pahala yang dijanjikan.

Penulis: Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

media cetak & Online
media cetak & Online
Sungguh-sungguh, semangat, hati-hati, berkarya, bekerjasama & Berdo'a

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru