Pewarta: Vicky Rizki
Koran SINAR PAGI, Sumedang – Debat publik Pilbup Sumedang 2024 yang digelar oleh KPU Sumedang di Gedung Ballroom Asia Plaza pada Sabtu (2/11) Siang dikejutkan oleh penampilan mencolok pasangan calon nomor urut 04, Hendrik Kurniawan, S.Pdi dan Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga.
Tampil berbeda dari paslon lainnya, Hendrik-Luky tak hanya menyampaikan visi-misi dengan semangat, tetapi juga membawa identitas budaya Sumedang ke panggung debat.
Hasil liputan di lokasi,Hendrik Kurniawan tampil penuh kharisma dalam balutan baju koko,kopiah dan dan sarung, memberikan kesan sederhana sekaligus merakyat yang langsung mengundang apresiasi dari para hadirin. Penampilannya itu dipandang sebagai simbol kedekatannya dengan nilai-nilai lokal yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sumedang.
Sementara itu, Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga tak kalah menarik perhatian dengan mengenakan baju beskap khas Karaton Sumedang Larang, yang menegaskan keterikatannya pada sejarah dan budaya leluhur Sumedang.Keunikan tampilan ini menjadikan mereka satu-satunya paslon yang tampil dengan ciri khas budaya, memikat publik sekaligus memperkuat identitas mereka sebagai paslon yang berakar pada tradisi.
Dalam sesi debat, Hendrik dan Luky tidak hanya tampil memukau secara visual, tetapi juga menyampaikan visi dan program yang menyentuh hati rakyat Sumedang.mereka berkomitmen untuk membangun Sumedang melalui pendekatan yang menyeluruh, mulai dari pendidikan dan kesehatan hingga ekonomi kreatif dan lingkungan.
Hendrik dengan suara lantang dan jelas menguraikan program-program unggulan mereka, seperti peningkatan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk generasi muda, serta pengembangan infrastruktur yang merata hingga ke pelosok desa.
Luky, yang dikenal akan pandangannya terhadap pelestarian budaya, menekankan pentingnya melibatkan komunitas lokal dalam pembangunan pariwisata berbasis budaya. Ia menyampaikan gagasan untuk menjadikan Sumedang sebagai pusat wisata budaya dan sejarah yang mampu menarik wisatawan sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal.
Pasangan perseorangan ini terlihat kompak dan solid sepanjang debat, memadukan kesederhanaan dan keakraban budaya dalam strategi kampanyenya.
Hendrik-Luky membawa nuansa baru di panggung politik Sumedang, tampil berani dengan identitas budaya yang kuat dan pesan-pesan yang lugas. Penampilan mereka malam itu mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan kelompok akademisi yang hadir dalam debat.
Dengan gaya yang unik dan visi yang kuat, Paslon nomor 04 jalur perseorangan (non-partai) Hendrik-Luky siap membawa Sumedang menuju perubahan yang berpihak pada kesejahteraan dan kelestarian budaya lokal. ***