Jumat, September 19, 2025

Sembilan Amanah Mendikdasmen Baru

Foto : Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M. Ed

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)

Ini tulisan kedua yang saya haturkan pada Prof. Dr. Abdul Mu’ti sebagai Mendikdasmen terpilih Presiden RI, Prabowo Subianto. Ia pendidik, tokoh Muhammadiyah dan terpercaya melanjutkan amanah sebagai mendikdasmen agar lebih “berkemajuan”.

Setidaknya ada sembilan fokus yang mesti jadi perhatian mendikdasmen. Kesembilan fokus itu adalah:

Pertama, lanjutkan Kurikumum Merdeka dan spirit Merdeka Belajar. Pastikan ada perbaikan, revisi dan refleksi berkelanjutan agar kurikulum merdeka dan spirit merdeka belajar menyempurna, berkemajuan.

Kedua, lanjutkan afirmasi, beasiswa pada anak didik tidak mampu mulai jenjang PAUD sampai perguruan tingggi. Pastikan semua anak didik punya hak yang sama dalam meraih layanan pendidikan dan bersekolah dengan wajar.

Ketiga, lanjutkan rekrutmen guru honorer menjadi ASN PPPK/CPNS bagi mereka yang berkinerja terbaik. Dedikasi dan potensi mereka harus dibalas dengan peningkatan status.

Keempat, lanjutkan upaya peningkatan kesejahteraan guru. Tidak boleh ada lagi guru dengan gaji di bawah UMR/UMP/UMK. ASN-nisasi adalah proses yang baik. Pemimpin terbaik adalah pemimpin yang mensejahterakan.

Kelima, lanjutkan upaya perlindungan profesi guru. Tidak ada lagi guru seperti Aop Saopudin dan Supriyani yang mendapatkan perlakuan semena mena. Guru adalah pelayan anak didik menuju masa depan, lindungi perjalanannya.

Keenam, hentikan politisasi profesi guru. Guru, kepala sekolah, pengawas sekolah harus “merdeka” dari politisasi pihak pihak tertentu. Hampir di semua daerah politisasi dan modusisasi terhadap guru masih terjadi.

Ketujuh, lanjutkan upaya peningkatan kompetensi guru. Terutama guru guru muda wajib terus dipompa, agar mereka semakin profesional dan diterima anak didik. Kompetensi dan dedikasi guru masih jauh dari harapan, masih bermasalah.

Kedelapan, merdekakan organisasi profesi guru dari keterlibatan non guru. Permendikbud Ristek No 67 Tahun 2024 sangatlah baik. Orprof Merdeka, Merdeka Orprof adalah “episode terakhir” dari Nadiem Makarim yang sangat penting diimplementasikan.

Sudah sangat lama, lebih dari 70 tahun organisasi profesi guru dieksploitasi oleh non guru. Guru aktif, di jenjang PAUD, SD, SLTP dan SLTA wajib menjadi anggota dan pengurus organisasi profesi guru. Non guru, terlarang menjadi pengurus.

Pengurus organisasi profesi guru yang nyaleg ke DPR RI, DPD RI, DPRD dan nyalon kepala daerah terus terjadi. Ini sangat buruk bagi profesi dan organisasi guru. Guru harus fokus pada anak didik dan suksesnya tujuan pendidikan nasional.

Kesembilan, pastikan upaya peningkatan dan penguatan apresiasi pada semua guru. Guru berprestasi, berdedikasi dan mengurus organisasi, layak dan pantas mendapatkan karir dan kesejahteraan lebih baik.

Selamat berjuang Prof. Dr. Abdul Mu’ti, bersama bapak, pasti pendidikan dasmen lebih wow. Spirit Merah Putih, mengajak kita semua entis guru untuk lebih menyala. Menyala abang ku, menyala guru guru Indonesia.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru