Pewarta : Abdul Razik
Koran SINAR PAGI. Kab. Bogor, – Sebanyak 23 siswa kelas 7 dari SMP IT An-Nazmin melaksanakan kegiatan outing class ke Museum Rasulullah yang terletak di kompleks Masjid Al Jabar, Bandung, Sabtu (19/10/2024).
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diluar kelas tersebut menjadi salah satu program unggulan di sekolah itu agar para siswa dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan mereka dalam suasana yang berbeda dari pembelajaran formal di kelas.
Sementara itu, menurut Ketua Pelaksana Asih Ati, S.Pd mengatakan, Museum Rasulullah di Masjid Al Jabar menjadi pilihan utama SMP IT An-Nazmin pada program outing class kali ini lantaran museum tersebut merupakan salah satu destinasi edukatif yang dirancang untuk memperkenalkan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW serta perkembangan dan peradaban Islam.
Mengingat pentingnya sejarah Islam dalam kurikulum SMP IT An-Nazmin yang berbasis Islam Terpadu tentu akan memberikan dampak yang positif, baik secara akademis maupun spiritual bagi siswa-siswinya.
“Sebenarnya, kegiatan outing class ini memiliki beberapa tujuan utama yang sejalan dengan visi-misi SMP IT An-Nazmin, yaitu menambah wawasan sejarah Islam dengan mengunjungi Museum Rasulullah, siswa kami dapat lebih memahami sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW, termasuk bagaimana peran beliau dalam menyebarkan ajaran Islam serta kontribusi besar beliau terhadap peradaban dunia. Dengan demikian akan meningkatkan kecintaan mereka terhadap Rasulullah SAW,” kata Ati Asih kepada media ini, Rabu (23/10/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, kunjungan ke museum tersebut akan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap sosok Nabi Muhammad SAW dengan mempelajari lebih dalam tentang kisah hidup, perjuangan, dan akhlak mulia beliau yang patut dijadikan teladan dalam membangun karakter Islami.
“Selain aspek sejarah, outing class ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter islami siswa melalui pembelajaran langsung yang mereka alami di lokasi,” jelasnya.
Masih kata dia, Museum Rasulullah memberikan banyak contoh nyata mengenai nilai-nilai kejujuran, kesabaran, dan keberanian yang bisa diteladani dari Rasulullah SAW.
Disamping, kata dia, mengenalkan siswa pada pembelajaran kontekstual melalui outing class, dimana pembelajaran tidak hanya berfokus pada teori di dalam kelas, tetapi juga menerapkan metode pembelajaran kontekstual siswa bisa belajar langsung dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber yang lebih konkret.
“Dalam kegiatan ini siswa didampingi oleh para guru pendamping dan beberapa staf sekolah. Adapun sasaran utama dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran dan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW serta menanamkan nilai-nilai Islami yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka sebagai pelajar,” tegasnya.
Selain siswa dan guru, para staf museum juga kata dia, berperan aktif dalam memberikan penjelasan selama kunjungan berlangsung. Mereka memaparkan secara detail mengenai koleksi-koleksi yang dipamerkan di museum, seperti replika benda-benda peninggalan Rasulullah, lukisan sejarah, serta artefak lainnya yang berkaitan dengan perjalanan kehidupan beliau.
“Kami apresiasi para petugas disini juga baik, siswa disambut oleh pemandu museum yang kemudian membawa rombongan berkeliling museum sambil menjelaskan berbagai hal yang ditampilkan. Pemandu menjelaskan tentang kehidupan Rasulullah sejak masa kecil, perjuangan dalam menyebarkan Islam, hingga wafatnya Nabi,” paparnya.
Tak hanya itu, kata dia, siswa juga diajak berinteraksi melalui sesi tanya jawab.
“Mereka diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami terkait sejarah Nabi. Para pemandu dengan sabar menjawab dan memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh para siswa,” pungkasnya.
Kemudian kata dia, setelah selesai mengunjungi museum, para siswa melaksanakan salat berjamaah di Masjid Al Jabar, diikuti dengan sesi refleksi dan diskusi bersama guru-guru pendamping mengenai pelajaran yang bisa diambil dari kunjungan tersebut.
“Diskusi ini menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan pendapat mereka dan saling berbagi pengalaman selama di museum,” tegasnya.
Dengan terlaksananya outing class tersebut, pihaknya SMP IT An-Nazmin, memiliki beberapa harapan besar terhadap perkembangan siswa, di antaranya peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang sejarah Islam.
“Adapun harapan kami dari kegiatan ini adalah agar siswa dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah Islam, khususnya mengenai kehidupan Rasulullah SAW. Melalui pengalaman langsung di museum ini pemahaman mereka menjadi lebih kuat dan melekat, oenguatan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
“Dengan memahami lebih jauh tentang sifat dan akhlak mulia Rasulullah, siswa diharapkan juga dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat,” katanya.
Disamping itu, pihaknya optimis kegiatan tersebut akan menumbuhkan rasa cinta dan hormat yang lebih besar terhadap sejarah Islam karena siswa dapat melihat langsung bukti-bukti peradaban Islam yang diajarkan Rasulullah, sehingga mereka semakin bangga menjadi bagian dari umat Islam, menumbuhkan rasa syukur dan Iman yang lebih kuat.
“Melalui kegiatan ini, siswa juga diajak untuk merenung dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Dengan demikian, kegiatan di museum ini menjadi momen penting untuk memperkuat iman dan memperdalam rasa syukur atas karunia Allah SWT melalui ajaran Nabi Muhammad SAW,” tegasnya.
Tak hanya itu, kata dia, outing class ke Museum Rasulullah di Masjid Al Jabar tersebut pun memberikan pengalaman edukatif yang berharga bagi siswa kelas 7 SMP IT An-Nazmin.
“Dengan menyaksikan langsung berbagai koleksi yang mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad SAW, diharapkan para siswa dapat membawa pulang pelajaran berharga yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter mereka menjadi insan yang lebih baik,” katanya.
“Dan program ini kedepan akan menjadi agenda rutin tahunan SMP IT An-Nazmin yang akan terus kami laksanakan untuk generasi siswa-siswi berikutnya,” kata Asih Ati mengakhiri.