Pewarta : Frans Ganyang
Koran SINAR PAGI, Kab. Bogor, –Pengelolaan dan alokasi dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) di tubuh SMAN 1 Citeureup patut di pertanyakan, tidak adanya transparansi oleh bendahara dan kepala sekolah selaku pengelola tentunya menjadi perhatian serius dari sejumlah kalangan. Seperti di ketahui,
Besaran dana bos sman 1 citeurep sangat fantastis per tahun dengan kisaran 4 milyar
Akan tetapi, besaran dana tersebut apabila dikelola dengan baik bisa meningkatkan sarana dan prasarana dilingkungan sekolah itu sendiri tentunya. Begitu pula sebaliknya, apa bila dalam pengelolaanya hanya demi mengejar SPJ semata dapat dipastikan tidak akan berjalan maksimal alias remang – remang.
Seperti di ketahui, ada beberapa mata anggaran yang tercover dari dana bos tahun 2024 yang dalam pelaksanaanya didiuga kuat berbau mark up”, mulai dari anggaran ruang piket, tiang bendera, taman, roling door. Sementra di sisi lain ada mata ànggaran yang tidak terindikasi fiktif dan tidak terealisasi sementara masuk pada mata anggaran, diantaranya : perawatan meja kursi siswa, perawatan infocus dan lain sebagainya.
Adanya dugaan temuan terkait pengelolaan dana BOS di tubuh SMAN 1 Citeureup berdasarkan laporan dari narasumber Koransinarpagijuara.com yang jati dirinya dirahasiakan mememinta kepada kami untuk menguak dugaan carut marut seputar pengelolaan dan alokasi beberapa item mata anggaran dimaksud yang bersumberkan dari dana BOS
Hingga berita ini djpublis, Kepsek SMAN 1 Citeureup sulit ditemui, sedangkan Bendahara sekolah yang sebelumnya kami minta tanggapan terkesan, alergi dan menghalang – halangi tupoksi wartawan bahkan dengan nada mengancam akan melakukan somasi terhadap media ini apa bila adanya dugaan temuan tersebut sampai di beritakan.