Pewarta : Steven Gervan
Koran SINAR PAGI, Sumedang – Ikopin University bersama Karaton Sumedang Larang sukses menggelar acara bedah buku Petaka Gunung Tampomas yang diselenggarakan di Bale Agung Srimanganti, Rabu (11/09). Acara ini mengangkat tema Kasus Lokal Cermin Global: Sedia Payung Sebelum Hujan, dengan tujuan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kerusakan lingkungan di Gunung Tampomas.
Novel karya Rektor Ikopin University, Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS, Ph.D., ini mengisahkan kondisi terkini Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang yang rusak parah akibat aktivitas penambangan pasir yang berlebihan. Buku ini menggambarkan bagaimana kerusakan alam di satu daerah dapat menjadi cerminan tantangan global dalam menjaga lingkungan.
Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga, perwakilan dari Karaton Sumedang Larang, menyatakan bahwa novel tersebut memberikan inspirasi dan membuka mata masyarakat mengenai fakta yang terjadi di Gunung Tampomas.
“Buku Petaka Gunung Tampomas ini menyajikan kenyataan yang memilukan, sekaligus menjadi peringatan bagi kita semua. Gunung Tampomas adalah ikon Sumedang, dan kerusakan yang terjadi di sana mencerminkan wajah Sumedang sendiri,” ungkap Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga
Lebih lanjut, Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga menekankan pentingnya Gunung Tampomas yang tidak hanya memiliki nilai sejarah dan budaya, tetapi juga merupakan bagian dari lingkungan hidup yang perlu dilestarikan. “Kerusakan yang terjadi sangat mengkhawatirkan, dan ini harus menjadi perhatian semua pihak,” tambahnya
Di kesempatan yang sama, penulis buku, Agus Pakpahan, berharap buku ini bisa menjadi bahan refleksi bagi calon pemimpin Sumedang mendatang.
“Ini adalah tantangan besar bagi calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang yang akan datang. Semoga calon dari jalur independen bisa terpilih dan dipercaya untuk memimpin perubahan positif di Sumedang, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Agus Pakpahan
Acara bedah buku ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mengambil tindakan nyata dalam menjaga kelestarian Gunung Tampomas serta lingkungan sekitar, sebelum kerusakan yang lebih besar terjadi.