Penulis: Neneng Yuniarty, S.S., M.Hum

(Dosen Bahasa Inggris Politeknik Piksi Ganesha)

Bahasa ibu atau mother tongue memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran bahasa lain, termasuk bahasa Inggris. Pengaruh mother tongue dalam menguasai bahasa Inggris dapat dilihat dari beberapa aspek, mulai dari kemampuan berbicara hingga pemahaman tata bahasa.

Salah satu pengaruh utama adalah transfer bahasa, di mana penutur asli bahasa tertentu cenderung memindahkan struktur, kosakata, dan pola bahasa mereka ke dalam bahasa yang sedang dipelajari. Misalnya, penutur bahasa Indonesia mungkin cenderung menggunakan pola kalimat bahasa Indonesia ketika belajar bahasa Inggris. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman dan produksi bahasa mereka.

Namun, pengaruh ini tidak selalu negatif. Penggunaan mother tongue dalam pembelajaran bahasa asing dapat menjadi sumber pemahaman yang kuat, terutama dalam konteks pemahaman tata bahasa yang kompleks. Misalnya, pemahaman tentang struktur kalimat dalam bahasa ibu dapat membantu dalam memahami struktur yang serupa dalam bahasa Inggris.

Selain itu, penggunaan mother tongue juga dapat memperkuat identitas budaya seseorang. Ketika individu menggunakan bahasa ibu mereka sebagai alat untuk mempelajari bahasa Inggris, mereka dapat mempertahankan hubungan dengan budaya mereka sendiri sambil memperluas keterampilan berbahasa mereka.

Namun, tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara penggunaan mother tongue dan bahasa yang sedang dipelajari. Terlalu banyak ketergantungan pada bahasa ibu dapat menghambat perkembangan kemampuan bahasa asing. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan mother tongue sebagai alat bantu, tetapi juga memperluas eksposur terhadap bahasa target melalui berbagai metode pembelajaran.

Dengan memahami pengaruh mother tongue dalam menguasai bahasa Inggris, individu dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif, termasuk pemanfaatan sumber daya bahasa ibu mereka sambil tetap fokus pada pengembangan keterampilan bahasa Inggris yang baik.

Media Cetak Diprediksi Lebih Menyehatkan Akal Pikiran Dibandingkan Media Sosial