Pewarta : Steve Gervan
Koran Sinar Pagi, Sumedang – Dalam upaya menjaga dan melestarikan budaya, Dangiang Kutamaya 2, yang berada di bawah naungan Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS) dan Karaton Sumedang Larang (KSL), terus melaksanakan latihan rutin dengan menggunakan alat musik Gamelan Sari Oneng Mataram. Alat musik ini memiliki sejarah yang mendalam dan menjadi bagian penting dari identitas budaya Sumedang.
Gamelan Sari Oneng Mataram merupakan hadiah dari Kerajaan Mataram kepada Sumedang atas kemenangan dalam pertandingan adu kemiri antara Senapati Sumedang dan Senapati Mataram pada masa pemerintahan Bupati Wedana Pangeran Panembahan (Pangeran Rangga Gempol III) sekitar tahun 1656 – 1706. Gamelan ini dibuat di Mataram dan telah menjadi simbol persahabatan serta kemenangan bagi masyarakat Sumedang.
Ketua Sanggar Seni Dangiang Kutamaya, Hj. Fetti Soemawilaga, saat ditemui di Gedung Gamelan, menyampaikan rencananya untuk melaksanakan pertukaran budaya ke Atena. “Ini adalah langkah kami untuk memperkenalkan budaya Sumedang ke dunia internasional sekaligus belajar dari budaya lain,” ujarnya, Jum’at (09/08/2024).
Latihan rutin Dangiang Kutamaya 2 yang dilaksanakan setiap hari Jum’at ini bertempat di Gedung Gamelan, di mana para anggota sanggar berkumpul untuk melatih keterampilan mereka dalam memainkan gamelan dan mempersiapkan diri untuk acara-acara budaya mendatang.
“Kami berharap dengan adanya Dangiang Kutamaya 2 yang selalu aktif berlatih ini agar bisa segera berangkat ke Atena untuk pertukaran Budaya. Dan tentunya bisa membawa nama baik Kabupaten Sumedang umumnya yang mana khususnya YNWPS dan KSL yang telah menaungi kami,” tuturnya