Jumat, Juli 11, 2025

Cara Atasi Polemik Sampah, Hanya Dengan Islam

Oleh : Yuni Irawati (Ibu Rumah Tangga)

Telah melakukan pembakaran dan berakibat beberapa orang komplek kharisma Rancamanyar terkena ISPA, TPS di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, disebabkan lokasi TPS dan komplek tersebut berdekatan karena berada di perbatasan Kecamatan Katapang dan Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

TPS tersebut, diintruksikan oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna, untuk ditutup setelah mendapat kabar asap dari pembakaran sampah menganggu masyarakat. Akibat asap tersebut bahkan selama sekitar satu bulan tersebut, terdapat belasan orang terkena Ispa yang didominasi oleh anak-anak.
Di TPS tersebut pembakaran sampah ditutup dan disambut gembira oleh warga sekitar TPS, khususnya warga Komplek Kharisma yang terdampak.
Warga Komplek Kharisma Rancamanyar, Fajrun Fauzirrohman (34), yang anaknya Feisya Nazeera Ramadhina baru berumur 16 bulan terkena Ispa akibat asap pembakaran sampah tersebut, bisa bernafas lega sekarang ini.

“Alhamdulillah, sya mah ngaapresiasi langkang pemerintah dan perhatiaanya, menindak lanjuti keluhan warga rancamanyar khususnya warga kharisma,” ujar Fajrun, saat dihubungi tribun jabar, Selasa (25/6/2024).
Mengatakan juga Fajri, dirinya mendengar kabar  akhirnya TPS ditutup, terus nanti setiap tempat pembuangan akan diberi alat pencacah samapah dan dilarang lagi membakar sampah.
Katanya, “Syukur alhamdulillah,  kami bisa menghirup dan bernafas udara segar lagi,”

Selain itu, warga Komplek Kharisma lainnya, Andri Ibnu Hasan (48), mengaku bersyukur akhirnya ada solusi untuk kami warga sekitar pembuangan sampah tersebut.
“Intinya pada pengolahannya asal baik dan tidak mengganggu jadi polisi udara, kami juga pasti akan mendukung,” ujar Andri.
Mengucapkan juga Andri, rasa terimakasihnya, kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan solusi, sehingga warga bisa terbebas dari pencemaran udara lewat bakaran sampah ini.
“Ini semua adalah tugas bersama untuk saling menjaga kenyamanan dan keamanan di setiap lingkungan dimana kita tinggal. Dan kedepannya semoga bisa betul terselesaikan, dan setiap warga kembali dalam keadaan bahagia satu sama lainnya,” ucapnya.

Bupati Bandung juga Dadang Supriatna, mengaku, pihaknya sudah instruksikan dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan, kerjasama dengan dinas LH untuk menutup dan jangan sampai melakukan pembakaran lagi.
“Saya kemarin sudah lakukan dan berikan solusi. Mungkin kita akan bawa mesin motah (untuk mengolah sampah di sana). Kalaupun pembakaran tetap terjadi itu di ruangan mesin yang sesuai dengan standar dan sudah ditentukan,” katanya.

Jadi solusinya kata Dadang, akan diberikan alat pengolah sampah, jika memang di TPS tersebut masih digunakan sebagai tempat pengolahan sampah.

Sampah memang sudah dipermasalahkan sejak lama, walaupun telah beberapa pergantian pemimpin, belum juga ada solusi yang tuntas. Masalah sampah ini masih terus menjadi polemik yang berkepanjangan. Disetiap titik diKabupaten Bandung hampir terdapat tumpukan sampah, tak terkecuali di Pasar Baleendah terlihat sampah sampai menggunung.

Dan menjadi PR, di karenakan masih banyak sampah yang belum tertangani oleh pemerintah dan menyelesaikan masalah sampah tersebut. Negara ini termasuk negeri yang konsumtif, dengan mayoritas penduduk menengah kebawah, banyak yang senantiasa menyumbangkan sampah pelastik.

Sampai detik ini, belum juga ada solusi yang solutif dari permasalahan sampah tersebut, tidak adanya indikasi keseriusan dari pemerintah dalam menanganinya. Juga minimnya minimnya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pembuangan sampah pada tempatnya.

Pemerintahan di sistem Demokrasi yang terlalu sibuk dengan pembangunan-pembangunan, alhasil lalai akan kewajibannya untuk meriayah umat, bahkan kurangnya penyuluhan sosialisasi berkenaan dengan sampah pun tidak kontinu dan menyeluruh.

Walhasil, sampah ini kasusnya sampai kapanpun tidak akan pernah terselesaikan, apabila negeri ini masih menganut sistem yang salah, mengambil aturan-aturan yang di buat manusia, hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan, jika kebijakan menguntungkan bergerak cepat, itulah watak sistem ekonomi kapitalis.

Terlihat jelas sudah, sistem demokrasi dalam kapitalisme yang sedang berpijak saat ini, tidak adanya keharmonisan antara pemerintah dengan rakyat. Dimana, negara abai pada tanggungjawab dan kewajibannya untuk meriayah umat, sehingga masyarakat pun menjadi tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, maka yang terjadi hanya saling menyalahkan.

Apalagi kebijakan terlebih dari pemerintahan saat ini, tidak berpihak kepada rakyat tetapi hanya berpihak pada korporasi saja, sementara rakyat diabaikan dan ternyata sikap pemerintah selama ini hanya bersandiwara ingin terlihat peduli dalam mensejahterakan rakyat, padahal kenyataanya mencekik rakyat.

Dalam pemerintahan Islamlah yang mampu merubah sistem demokrasi , bahwa seorang Khalifah itu bisa memahami kebersihan sebagian dari pada Iman, maka siapa saja yang memiliki ke imanan tentunya akan selalu menjaga kebersihan. Yang dicontohkan sebagaimana sabda Rasulullah SAW selalu menjaga kebersihan.

Seorang khilafah, sebagaimana adalah raain bertanggung jawab untuk meriayah umat, maka akan senantiasa memberikan contoh baik dengan selalu mengutamakan kepentingan bagi rakyat banyak, menyediakan fasilitas-fasilitas umum serta memberikan penyuluhan-penyuluhan terkait permasalahan yang sedang terjadi.

Ditangan khalifah, maka segala permasalahan akan mudah diatasi dengan baik, terkhusus masalah sampah sedari awal ditanamkan rasa kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, dimulai dengan ditanamkan kebersihan diri sendiri dalam keluarga, sebagaimana kebiasaan Rasulullah SAW.

Demikianlah akan terbiasa pula untuk menjaga kebersihan dimanapun kita berada, tidak membuang sampah sembaranga kunci utama menjaga kebersihan lingkungan.

Terus memberikan penyuluhan Karena itu sangat pentingn, terkait pemilahan sampah baik organik, anorganik maupun residu. Agar masyarakat bisa paham sampah mana jenisnya yang bisa di daur ulang, sehingga bisa bermanfaat kembali.

Wallahu’alam bishawab

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru