Kamis, Mei 15, 2025

Penyebaran HIV-AIDS Meningkat, Islam Solusinya

Pewarta : Sumiati (Ibu Rumah Tangga)

Dilansir dari TRIBUNJABAR.ID (5/6/2024), bahwa para pegiat kesehatan di Yayasan Grapiks yang berada di Kompleks Binakarya, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung melakukan berbagai cara untuk menekan, mengurangi, hingga memutus penyebaran HIV-AIDS. Angka penularan HIV-AIDS tersebut dikatakan oleh Koordinator Lapangan Grapiks, Vika Nurdian, lebih banyak dari LSL (laki seks laki) jika dibandingkan dengan pengguna narkoba, jarum suntik, atau lainnya.

Vika juga mengatakan, bahwa penemuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun bisa dibilang meningkat. “Tahun 2023 terdapat 346 kasus dan tahun ini (hingga Mei) 135 kasus,” katanya. Dia juga mengatakan, karena korban yang terpapar HIV-AIDS mayoritas LSL, maka pihaknya konsen dan terdapat tim lapangan yang menjangkau LSL ini supaya mau memeriksakan diri atau tes HIV-AIDS agar bisa diketahui lebih dini. Setelah hasilnya diketahui, maka bisa diantisipasi, dan apabila ada yang sudah terpapar tidak menularkannya kepada yang lainnya. Ada beberapa alasan kenapa yang terpapar HIV-AIDS mayoritas LSL, diantaranya ada yang sakit hati oleh wanita, yang akhirnya lebih memilih menyukai sesama jenis. Ada juga karena lingkungan, sejak kecil semua yang ada di rumahnya adalah perempuan sehingga prilakunya seperti perempuan dan menyukai sesama jenis, bahkan yang masih duduk di bangku SMA juga ada, lanjut Vika.

Begitu miris bahkan semakin mengerikan kehidupan saat ini dengan membaca kasus diatas. Penyakit menular yang menyebar dengan cepat yang diakibatkan dari pergaulan bebas dan perilaku seksual yang menyimpang. Kehidupan yang serba bebas lahir dari sebuah sistem yang jauh dari aturan Sang Maha Pencipta. Hak Asasi Manusia (HAM) yang menguatkan bebas berperilaku yang menjadi salah satu pilar kebebasan dalam sistem demokrasi.

Sistem kapitalisme liberalisme yang berlandaskan pada pemisahan agama dari kehidupan dimana manusia mengatur kehidupan mereka sendiri. Manusia bebas mengatur kehidupannya meskipun hal itu bertentangan dengan hukum Islam tanpa memikirkan halal dan haramnya. Standar perbuatan pun hanya untuk mencari kemanfaatan yang bersifat fisik/materi.

Pemenuhan kebutuhan individu terhadap naluri seksual merupakan hal yang harus dipenuhi dan dijamin oleh negara dengan mengatasnamakan hak asasi manusia. Negara yang menerapkan sistem kapitalisme hanya akan merusak generasi karena telah melalaikan tanggung jawabnya dalam melindungi kesehatan rakyatnya dengan tidak menjaganya dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Tentu kita membutuhkan pemimpin dan negara yang menjaga umatnya dari hal-hal yang bisa merusak.

Maka tidak lain yang dibutuhkan oleh umat saat ini ada negara yang menerapkan sistem Islam yang berasal dari Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Negara Islam akan menjaga setiap jiwa mulai dari akidah, jiwa, akal, kesehatan, keamanan dan lain sebagainya yang akan membuat rakyatnya sejahtera. Negara Islam juga akan memproteksi segala yang dapat merusak termasuk perilaku yang menyimpang. Karena Islam mengharamkan perilaku yang bisa menimbulkan HIV-AIDS.

Islam akan membentuk individu-individu yang bertakwa karena landasannya adalah akidah Islam. Selain itu, adanya kontrol masyarakat yang akan mendorong untuk melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Negara juga akan menjatuhkan sanksi tegas bagi para pelaku yang menyimpang tersebut. Sehingga orang yang beriman takut untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Wallahu’alam bishshawab.

 

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru