Kamis, April 24, 2025

PHK Masal Menghantui Para Pekerja

Oleh : Ai Sumiati (Ibu Rumah Tangga)

Baru-baru ini  PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa harus menyetop pabrik produksinya. Pabrik yang sudah melegenda itu harus gulung tikar.  Kenyataan pahit pun harus dirasakan oleh para pekerja yaitu terkena PHK massal. Sebanyak 233 karyawan harus kehilangan mata pencaharian.

Menurut pengakuan Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat Firman Desa, fenomena ini merupakan kelanjutan dari banyaknya pabrik di sektor padat karya yang tutup di provinsi Jawa Barat. Sebelumnya publik digemparkan dengan tutupnya pabrik ban PT. Hung-A Indonesia yang beroperasi di Cikarang, Jawa Barat. Sekitar  1.500 orang diberhentikan sejak 16 Januari 2024 dan tutup di awal Februari 2024. Kementrian Ketenagakerjaan sendiri telah merilis angka PHK khususnya di Jawa Barat berjumlah 2.650 pada tahun 2024 (Januari-Maret). Dikutip dari CNBC Indonesia.

Banyaknya pabrik yang memberhentikan pengoperasiannya disebabkan banyaknya produk impor yang terus menyerbu negeri ini. Ketidakstabilan ekonomi karena kondisi global berperan dalam memicu terjadinya PHK. Hal ini akan meningkatkan angka kemiskinan dan berbagai hal lainnya. Adanya teknologi canggih mesin-mesin pabrik turut berperan dalam meningkatnya PHK. Terlebih lagi lambannya pemerintah dalam menanggulangi gelombang PHK ini. Pemerintah tidak tegas menghentikan produk impor dan lebih berpihak kepada oligarki. Adapun perusahaan ekspor, pemiliknya adalah asing bukan milik lokal.

Tentu banyaknya karyawan yang di PHK akan menambah jumlah pengangguran di negeri ini. Meskipun para karyawan tersebut mendapatkan tunjangan dari perusahaan tentunya tidak akan bertahan lama. Apalagi kebutuhan saat ini serba mahal. Tingginya angka pengangguran dan tidak adanya lapangan pekerjaan ini bisa menimbulkan permasalahan baru, seperti depresi, kejahatan, dan juga perceraian. Selama permasalahan pengangguran ini belum terselesaikan, masyarakat akan terus dihadapkan dalam kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena tidak mendapatkan pekerjaan.

Inilah yang terjadi ketika sistem kapitalisme yang diterapkan. Sistem yang berasaskan sekuler memisahkan agama dari kehidupan yang menjadikan akal sebagai penentu kebijakan. Seperti UU Omnibus Law Cipta Kerja yang hanya memihak kepada para pengusaha. Banyaknya peredaran pasar impor membuktikan negara tidak tegas dalam membatasi arus impor justru negara terkesan membuka pintu impor selebar-lebarnya. ini semua tidak terlepas dari sistem ekonomi kapitalisme yang hanya berfokus pada aktivitas produksi yang harus menghasilkan keuntungan. Kapitalisme juga melahirkan negara yang abai terhadap kesejahteraan rakyatnya.

Permasalahan PHK massal ini harus segera diatasi karena akan berdampak buruk. Tentu kita membutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan ini. Solusi tersebut adalah Islam. Islam memiliki sistem pemerintahan yang akan menjalankan aturan sesuai dengan syarak. Khalifah sebagai kepala negara bertanggung jawab mengurusi urusan rakyat. Khalifah juga memastikan rakyatnya terpenuhi kebutuhannya termasuk memberikan lapangan pekerjaan. Negara akan memberikan bantuan modal usaha yang bukan berasal dari riba. Tidak seperti dalam kapitalisme yang memberikan bantuan UMKM dengan riba. Negara juga akan membatasi masuknya produk impor sehingga perusahaan yang ada di dalam negeri bisa terus beroperasi. Wallahu’alam bishshawab

 

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru