Pewarta: Rizki Vicky EPSA
Koran Sinar Pagi, BOGOR – Pada kesempatan kali ini, kirab mahkota kemaharajaan Sunda kembali mempesona di Kota Bogor, Jawa Barat. Setelah melewati prosesi penyerahan dari Panjalu dan Kawali Kabupaten Ciamis.
Acara kirab mahkota kemaharajaan sunda, yang merupakan bagian penting dari sejarah Karaton Sumedang Larang menampilkan Mahkota Bino Kasih yang memiliki sejarah yang kaya dan merupakan simbol penting dari warisan budaya Sunda.
Hasil Liputan Media, setelah melalui prosesi penyerahan Mahkota yang di serahkan langsung oleh Panglima Puragabhaya kepada Wali kota Bogor yang di dampingi Radya Anom Mahkota di arak dengan megah dari balai kota Bogor sampai dengan Bumi Parawira Jl.Ir.Djuanda No.10 Kota Bogor, lalu diadakan saresehan budaya, pameran pusaka nusantara, dan pameran peradaban Islam.
Kehadiran mahkota di Kota Bogor tidak hanya memperkaya acara tersebut tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat di wilayah jawa barat.
Pada acara penyerahan Mahkota Bino Kasih Sanghyang Pake yang sebelumnya menempuh Panjalu dan Kawali Ciamis, dihadiri langsung oleh wali kota Bogor ( Bima Arya Sugiarto ) , Sekda Kota Bogor (Syarifah Syofiah) , TNI , Polri dan sejumlah tokoh masyarakat , juga masyarakat adat lainya.
Mereka berkumpul di Balai Kota Bogor untuk menyaksikan kemegahan Mahkota tersebut.
“Kami menginisiasi atas nama Keraton Sumedang Larang bahwasanya mahkota kemaharajaan ini memiliki kandungan nilai nilai sejarah, baik nilai ideologi dan nilai filosofi yang terkandung di dalam mahkota Bino Kasih Sanghyang Pake, dan kami memaknai mahkota ini merupakan simbol kekuasaan sunda tertinggi.” Ujar Rd.Luky Djohari Soemawilaga (Radya Anom) , saat pembukaan acara, di Balai Kota Bogor, Kamis (18/04/24)
Masih di tempat yang sama, Rd.Luky , Mengungkapkan “Supremasi dari kerajaan sunda yang diawali dari kerajaan Galuh dan masuk bermetamorfosa menjadi kerajaan Sunda.” Ungkapnya
Lebih lanjut, masih dilokasi, ia menjelaskan, Jadi ibu kota dipindahkan dari kawali ciamis ke pajajaran dan mahkota ini akhirnya oleh raja sunda pajajaran terakhir menyatakan untuk diserahkan kepada Sumedang.
Lalu,dilanjut dengan Sekda kota Bogor bahwa acara kirab ini merupakan momentum penting untuk masyarakat sekitarnya, ia menilai momentum bersejarah ini sangat agung bagi kota Bogor untuk generasi selanjutnya dan diharapkan tidak melupakan akan sejarah.
Sekda Bogor, Syarifah Syofiah, berharap “kami dalam upaya membantu melestarikan kebudayaan sunda dan ini menjadi momentum, bahkan ini adalah kirab yang sudah dilaksanakan 2 kali dengan Karaton Sumedang Larang,harapan saya kaum milenial kita mencintai adanya budaya dan menghargai warisan leluhur kita yaitu Mahkota Bino Kasih Sanghyang Pake.” Tutupnya ****