Pewarta: Steven Gervan
Koran Sinar Pagi, Sumedang – Universitas Sebelas April (UNSAP) melalui bidang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) program Sastra Inggris menyelenggarakan ujian akhir semester mahasiswa semester 7 dengan mata kuliah Sundanese Culture and Art yang diselenggarakan di Bale Agung Srimanganti Karaton Sumedang Larang diiringi oleh Dangiang Kutamaya.
Dosen Mata kuliah Sundanese Culture and Art, Dewi Yulianti, ketika dijumpai oleh media, ini adalah salah satu program kami yang mana mengajak kepada mahasiswa untuk belajar di Karaton Sumedang Larang dan Museum bersama seniman-seniman yang ada disini. Senin (18/12/2023)
Agenda ujian akhir semester yang sudah berjalan empat tahun berturut-turut ini selalu diselenggarakan di Bale Agung Srimanganti Karaton Sumedang Larang, Jl. Prabu Geusan Ulun No.408, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
“Sebelum dilakukan ujian akhir semester, mahasiswa melakukan pembelajaran dan latihan terlebih dahulu di Karaton Sumedang Larang dan Museum Prabu Geusan Ulun selama dua bulan, kemudian hari ini mahasiswa menampilkan dari hasil belajar dan latihan mereka masing-masing,” ujar Dewi sebagai Dosen Mata Kuliah Sundanese Culture and Art
Masih dilokasi yang sama, Wakil Dekan II UNSAP, E Sulyati menambahkan, ini adalah salah satu mata kuliah FIB yang secara umum diarahkan untuk melestarikan budaya Sunda khususnya budaya yang ada di Kabupaten Sumedang. Adapun mahasiswa yang belajar mata kuliah ini tidak hanya orang Sunda, tetapi ada juga dari luar Jawa Barat seperti Jambi.
Universitas Sebelas April yang sudah bekerja sama bersama Yayasan Nazir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS) untuk metode pembelajaran budaya Sunda yang dilakukan oleh mahasiswa di Karaton Sumedang Larang dan Museum Prabu Geusan Ulun.
“Sebelum mengenal budaya dari luar, kita harus lebih mengenal budaya Sunda terlebih dahulu yang ada di Kabupaten Sumedang,” ucap Sulyati sebagai Wakil Dekan II UNSAP
Lanjut mahasiswa UNSAP yang diwakili oleh Rasya Risyafa Putri, menambahkan, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Karaton Sumedang Larang dan para Pembimbing atau Instruktur yang sudah memberikan ilmunya untuk mengajari kami budaya Sunda khususnya.
“Saya pribadi dan kami merasa bangga karena bisa tampil sebagus ini, yang mana sudah kami persiapkan sejak jauh-jauh hari. Melihat penampilan ini, walaupun saya bukan orang Sumedang asli tetapi saya merasa bangga melihat budaya Sunda yang ada di Kabupaten Sumedang ini,” tutupnya