Sabtu, Januari 18, 2025

Layanan Kesehatan Masih Jauh Dari Harapan

Oleh : Aan AmanahTia (Ibu Rumah Tangga)

Sejatinya tidak ada satu pun di Dunia ini orang yang ingin sakit. Setiap negara pasti ingin rakyatnya hidup sehat dan pelayanan kesehtannya terjamin. Alhasil, peringatan HKN selayaknya memberi banyak refleksi dan evaluasi agar transportasi kesehatan tidak terdengar seperti slogan tanpa mknan.

Dengan demikian, meski jumlah dokter meningkat 60℅, hal itu belum mengubah fakta Indonesia masih kekurangan dokter. Untuk menutupi kekurangan ini, pemerintah meluncurkan program Afirmasi pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan dalam rangka pemerataan SDM kesehatan. Program ini diharapkan mampu memberikan akses seluas-luasnya kepada lulusan SMA/sederajat yang berasal dari daerah terpencil, perbatasan, yang ingin mengabdi dibidang kesehatan.

Meski program tersebut berjalan, hal ini tidak memungkiri fakta bahwa biaya sekolah kesehatan memang dikenal mahal dan belum mampu terjangkau masyarakat akar rumput. Belum lagi kemiskinan yang terus membayangi kehidupan ekonomi masyarakat. Mereka yang mampu secara finansial dan mumpuni kecerdasannya. Mungkin memiliki kesempatan menggapai pendidikan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Akan tetapi, bagaimana yang tidak memiliki kemampuan keduanya? Inilah yang mestinya menjadi perhatian utama dalam membahas SDM kesehatan. Harusnya seluruh rakyat dapat mengentam pendidikan secara merata.
Sayangnya peradaban ala kapitalisme sulit mewujudkan sebab sektor pendidikan sudah dikapitalisasi. Makin kesini, biaya pendidikan.

Sejatinya apa yang mau di tranformasi jika layanan kesehatan dinegeri ini masih menjadi hal langka dan sulit terjangkau? Layanan kesehatan seharusnya diberikan secara gratis atau setidaknya berbiaya murah. Namun, pardigma kapitalisme enggan menerapkan pelayanan gratis, seperti adagium nya, “Tidak ada makan siang gratis”.

Dengan demikian, bagaimana dengan mereka yang tidak bisa mengakses kesehatan secara digital?
Sebagai contoh, masyarakat pelosok desa tentu lebih membutuhkan puskesmas, klinik, atau rumah sakit dan tenaga kesehatan yang lokasinya dekat dengan rumah mereka ketimbang konsultasi dengan dokter secara online.

Dalam Islam, jesehatan, pendidikan, sandang, pangan, dan papan adalah kebutuhan dasar masyarakat. Negara wajib memenuhi tanpa kompensasi. Kebutuhan pokok ini akan menjadi perhatian utama. Kesehatan merupakan salah satu layanan yang wajib di penuhi negara kepada rakyatnya.

Sejatinya kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi rakyat. Layanan yang diberikan haruslah semaksimal dan seoptimal mungkin karena itu merupakan kewajiban negara sebagai raa’in (pengurus rakyat) dan warga negara mendapat kesehatan layak.

Transfietasi kesehatan haruslah merujuk pada penerapan peradaban kesehatan pada masa lslam. Rasullah saw pernah menerapkan layanan kesehatan gratis ketika rombongan dari kabilah’urainah masuk Islam. Mereka lalu jatuh sakit di Madinah. Rasullah saw selalu kepala negara lalu meminta mereka untuk tinggal di pengembalan unta zakat yang dikelola Baitulmal didekat quba. Mereka boleh minum air susunya secara gratis sampai sembuh.

Wallahu’alam bishawaab

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine

Berita Terbaru