Oleh : Djalaludin Kemhay, S.Pi, M.Si
Teluk Ambon Luar yang merupakan bagian terdepan Teluk Ambon yang berhadapan langsung dengan Laut Banda, dengan kedalaman mulut teluk mencapai 600 m. Karakteristik massa air Teluk Ambon Luar (TAL) dipengaruhi oleh dinamika pasang surut, masukan air sungai dan massa air dari Laut Banda.
Massa air adalah tubuh air yang relatif lebih homogen yang dapat dicirikan oleh karakteristiknya. Karakteristik massa air ini sangat dipengaruhi oleh musim dan sirkulasi massa air di suatu perairan. Massa air merupakan parameter penting dalam mengetahui karakteristik fisik massa air dari suatu perairan.
Karakteristik atau sifat-sifat massa air pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya, pola sirkulasi, pasang surut, dan intensitas cahaya matahari.
Pengaruh pasang surut yang membawa massa air laut banda pada saat pasang dan massa air TAD pada saat surut serta adanya pengaruh musim. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap karakteristik massa air Teluk Ambon Luar. Kondisi oseanografi perairan umumnya bersifat dinamis yang dapat mengakibatkan pergerakan massa air laut baik secara horizontal maupun vertikal.
Karakteristik musim Peralihan I di TAL dipengaruhi oleh fenomena upwelling dan musim peralihan II oleh fenomena downwelling yang terjadi di TAL. Studi massa air di Teluk Ambon membuktikan bahwa pada musim Peralihan I 70% massa air Laut Banda teridentifikasi di TAD (Riantika, 2011).
Musim Peralihan II (November) arah angin pada musim ini condong mendekati arah Barat laut karena topografi Teluk Ambon yang sebagian besar daratan tinggi dan adanya peralihan ke Musim Barat (Ondara,dkk 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakter massa air (suhu, salinitas dan densitas) perairan Teluk Ambon Luar (TAL) pada musim peralihan I dan II serta bermanfaat memberi informasi tentang kondisi fisik perairan Teluk Ambon Luar (TAL) mengenai sebaran suhu, salinitas dan densitas secara vertikal dan horizontal.
Penelitian ini dilakukan di Teluk Ambon Luar dengan Data karakteristik massa air diambil pada lokasi penelitian menggunakan alat CTD (Conductivity Themperature Density).
Penelitian ini dilakukan pada stasiun 16 stasiun penelitian yang dianggap telah mewakili perairan Teluk Ambon Luar dengan waktu penelitian yaitu musim peralihan I (Mei) dan peralihan II (November).
Sebaran suhu secara vertikal Teluk Ambon Luar pada musim peralihan I (Mei 2019) berkisar antara 18,05 – 29,86°C dengan rata – rata suhu yaitu 24,31 ± 0,54°C dan memperlihatkan pola sebaran suhu yaitu, suhu tinggi kemudian menurun seiring bertambahnya kedalaman.
Sedangkan suhu pada peralihan II (November) berkisar antara 18,10 – 29,58°C dengan nilai rata – rata 25,62 ± 0,67°C. Sebaran horizontal suhu perairan Teluk Ambon Luar pada musim peralihan I (Mei) Suhu permukaan TAL cenderung tinggi dengan suhu berkisar antara 18,73 – 29,86°C dengan rata – rata 24,76 ±0,31°C.
Tingginya suhu pada permukaan perairaan ini kemungkinan disebabkan adanya pemanasan dari cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan. Sebaran horizontal suhu perairan Teluk Ambon Luar pada musim peralihan I (Mei) Suhu cenderung tinggi pada permukaan perairan dengan nilai suhu berkisar antara 28,90 – 29,86°C dengan nilai rata – rata 29,19 ± 0,10°C dan menunjukan pola yang hampir sama dengan peralihan I yaitu suhu cenderung tinggi dan homogen dengan nilai suhu 29,86°C.
Pada musim peralihan I (Mei) sebaran vertikal salinitas berkisar antara 30,28 – 34,28 psu dengan rata – rata salinitas 33,51 ± 0,70 psu. Sebaran horizontal salinitas permukaan TAL pada musim peralihan I (Mei) berkisar antara 29,31 – 32,73 psu dengan rata – rata salinitas 32,05 ± 0,94. Musim peralihan II (November) salinitas permukaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan musim peralihan I dengan nilai salinitas berkisar antara 32,93 – 34,00 psu dengan rata – rata salinitas 33,70 ± 0,36 psu.
Pada musim peralihan I (Mei) sebaran vertikal sigma-t berkisar antara 18,68 – 24,69 kg/m3 dengan rata – rata sigma-t 22,61 ± 0,15 kg/m3. Sigma-t pada permukaan pada Teluk Ambon Luar musim peralihan I (Mei) berkisar antara 18,68 – 20,39 kg/m3 dengan rata – rata 19,95 ± 0,53 kg/m3. Musim peralihan II.
Secara keseluruhan suhu perairan TAL tertinggi 30°C di permukaan dan terendah 18°C, salinitas tertinggi 34 psu dan pada peralihan I salinitas terendah 18 psu sedangkan pada peralihan II nilai salinitas berbeda dengan peralihan I, nilai salinitas terendah pada peralihan II 32 psu. Untuk sigma-t nilai tertinggi 24 kg/m3 sedangkan nilai terendah pada peralihan I 18 kg/m3 dan untuk peralihan II 20 kg/m3.