Pewarta: S. Gervan
Koran Sinar Pagi, Sumedang – Setelah digelar acara Haul Akbar Pangeran Soegih di Alun-alun Sumedang, Sabtu (23/9/2023), yang dihadiri oleh PJ Bupati Sumedang, Herman Suryatman, kini tersebar video berdurasi 1 menit 17 detik yang diunggah oleh oknum tidak diketahui, dilansir didalam video ketika memberikan sambutan yang mencubit “Pangeran Dony dan Pangeran Erwan”.
Menanggapi kejadian tersebut, Radya Anom Karaton Sumedang Larang (KSL) YM Rd. Luky Djohari Soemawilaga mengatakan, sebetulnya ini tidak perlu menjadi polemik dan tidak perlu dibesar-besarkan. Karena kalau kita melihat sambutan PJ Bupati Sumedang secara utuh itu bukan sebuah penobatan, atau pemberian gelar kepada Pak Dony dan Pak Erwan melainkan lebih kepada pengibaratan. Rabu (27/9/2023)
Radya Anom Karaton Sumedang Larang YM Rd. Luky Djohari Soemawilaga berharap dengan kejadian tersebar nya Video cuplikan sambutan Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman jangan dibesar-besarkan lagi.
“Tetapi bagaimana pemimpin-pemimpin di Sumedang ini harus memiliki nilai semangat juang sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana seperti layaknya pangeran-pangeran Sumedang terdahulu seperti Pangeran Makkah, Pangeran Soegih, Pangeran Kornel dan Pangeran Sumedang lainnya,” jelasnya
Menurut nya Radya Anom, jadi sesuatu hal yang wajar karena itu hanya sebuah pengibaratan yang mengambil spirit semangat juang para Pangeran Sumedang. Diharapkan kedepannya tidak mudah terprovokasi (terpengaruh – red) kepada sebuah informasi yang masih bersifat substantif, tetapi kita harus berpikir memiliki sistem gagasan yang produktif.
“Tentunya kita memiliki tantangan besar untuk kedepannya, yang mana kita harus mempunyai langkah-langkah atau program-program yang produktif, dengan memberikan sebuah nilai tambah bagi masyarakat. Tugas pemimpin dan masyarakat ini sama-sama melakukan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dari berbagai bidang,” jelasnya
Lanjut Radya Anom, jadi tidak perlu membahas sesuatu yang tidak besar menjadi besar, saya kira itu pemikiran yang kontradiktif. Jadi kedepannya untuk semua masyarakat harus lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang ada, apalagi sekarang memasuki tahun-tahun politik yang tentunya ada konstalasi politik yang kuat, lebih baik kita fokus menjaga stabilitas daerah, jangan membuat statement-statement yang justru membuat perpecahan.
“Justru kita harus bisa menyatukan rasa dan itikad untuk kepentingan yang lebih luas,” pungkasnya