Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Dan Stunting

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh : Aan Amanahtia (Ibu Rumah Tangga)

Dengan demikian kementerian koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan menekankan pentingnya pemenuhan gizi keluarga guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Prilaku hidup bersih dan sehat perlu ditunjang dengan pemenuhan gizi seimbang dan nutrisi optimal sehingga data tahan tubuh keluarga, khususnya anak-anak akan terjaga dengan baik.

Sisi lain dari realitas kemiskinan ekstrem dan stunting adalah terdapat inflasi pangan dan energi. Khusus inflasi pangan, sungguh membuat kecut ketika pemerintah tidak berhasil mengerem lajunya. Harga berbagai kebutuhan pokok meningkat tajam, harga mayoritas bahan pangan eunggan turun.

Sebagaimana kita ketahui, realitas dilapangan tidak semanis yang digambakan. Bagaimana tidak? Dampak inflasi. pengembalian data beli masyarakat kian tersendat.

Selain itu angka kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting adalah bukti nyata jauhnya penduduk Indonesia dari status sejahtera. Indikator ala kapitalisme di negeri ini tidak mampu menyolusi kedua masalah tersebut.

Oleh karena itu, program-program semisal posyandu lansia, remaja, serta bayi dan balita, juga BLT, difungsikan sebagai sarana oleh pemerintah untuk menyalurkan berbagai program berjudul “bantuan “. Akan tetapi, sejuah mana program tersebut mampu menjangkau kebutuhan masyarakat individu per individu?

Program nya saja hanya sebulan sekali atau beberapa bulan, padahal kebutuhan akan biaya hidup berlangsung setiap hari. Belum lagi jumlah rupiah nya yang tidak realistis dengan laju kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Cepat lambat, program-program tersebut akan berakhir sebatas wacana.

Dengan demikian, jika kondisi ini dikaitkan dengan program pemenuhan gizi keluarga, hal ini tidak ubahnya sebatas narasi.

Lebih buruk lagi, ini sungguh bagai mimpi disiang bolong bagi rakyat. Jelas, semua ini akibat pemerintah abai, alih-alih mewujudkan amal terbaik dan sempurna dalam mengurusi urusan rakyat.

Dengan demikian, dalam cara pandang peradaban kapitalusme, relasi antara pemerintah dan rakyat ibarat pedagang dan pembeli. Peradaban ekonomi kapitalisme juga meniscayakan struktur/mekanisme harga sebagai indikator utama pendorong laju produksi sekaligus penentu distribusi barang dan jasa.

Oleh karenanya ekonomi dalam peradaban kapitalisme lebih banyak dibangun berdasarkan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, alih-alih memenuhi kebutuhan masing-masing orang secara individual.

Konsep ini tentu saja bertentangan dengan realitas. Buktinya, berbagai bantuan dana yang coba pemerintah luncurkan tidak ubahnya kepulan asap yang segera lenyap akibat inflasi yang menggila dan daya beli masyarakat yang turun. Bagaimna mereka hebdak berpikir soal penenuhan gizi keluarga? Bisa makan saja sudah bagus.

Sejatinya problematik kemiskinan yang sesungguhnya sedang terjadi adalah kemiskinan individu, terutama dan kemiskinan ini sistemis. Jadi, problematik dalam peradaban ekonomi kapitalisme terletak pada distribusi harta dan jasa kepada tiap-tiap individu, terutama yang ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) mereka secara menyeluruh.

Ketika krbutuhan primer ini tidak terpenuhi, pasti menimbulkan masalah. Pada titik ini. Solusi asasi yang diperlukan adalah adanya peradaban ekonomi yang mampu menjawab pemenuhan kebutuhan primer setiap orang.

Dengan pemecahan masalah kemiskinan individu dan tradisi dan terdistribusikan harta/kekayaan alam secara merata, problematik kemiskinan juga akan terselesaikan.

Allah Ta’ala berfirman dalam QS Al-Hasyr(59) ayat 7,
” Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. ”

Ayat ini teraktualisasi melalui peradaban ekonomi islam yang meniscayakan distribusi kekayaan bagi setiap individu masyarakat. Konsep inilah mustahil terjadi dalam peradaban kapitalisme, kesenjangan sosial dan ekonomi antara dikata dan si miskin begitu lebar.

Di samping itu, karakter dari peradaban ekonomi islam adalah berlangsungan peradaban ekonomi berdasarkan syariat Allah yang penerapannya dilandasi oleh ketaqwaan kepada Allah.

Dengan demikian, berdasarkan pengaturan islam, program pemenuhan gizi keluarga bukanlah sesuatu yang mustahil, alih-alih narasi yang nirempati. Sedikit gambaran, jangankan satu orang yang stunting, ada satu orang yang tidak bisa makan pada satu hari saja sudah menjadi alarm keras atas buruknya distribusi harta dan kondisi ini harus segera menjadi perhatian oleh penguasa dalam peradaban Islam.

Wallahu’alam bissawab.
Aan Amanahtia.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90