Oleh : Ita Rayatna (Ibu Rumah Tangga)
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska mengatakan, situ ci leunca saat ini sedang mengalami penyusutan 5 sampai 7 meter .hal ini terjadi karena dampak dari musim kemarau di tambah dengan adanya fenomena Elnino ,panas sinar matahari yang menyengat sehingga air menguap,” ujar Uka Suska.
Air yang berada di situ Cileunca Pangalengan merupakan bahan baku air bersih yang diolah PDAM Tirta Raharja, dengan adanya penyusutan tersebut maka distribusi air bersih yang merupakan sumber kehidupan warga di Kabupaten Bandung khususnya wilayah Kecamatan Cangkuang, Soreang, Banjaran, Baleendah dan Kabupaten lainnya akan terganggu.
BPDB Kabupaten Bandung menugaskan anggotanya untuk selalu memberikan informasi, kondisi situ cilenca pangalengan dan terus melakukan koordinasi bersama pihak pihak terkait agar permasalahan suplai air bersih ke masyarakat bisa teratasi.
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia, meluasnya krisis air bukan hanya di Situ Cileunca saja.
Dengan menyusutnya air Situ Cileunca secara drastis diakibatkan berkurangnya resapan resapan air dikarenakan pepohon yang gundul tergantikan dengan bangunan bangunan di pegunungan sehingga menghilangnya resapan air dan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
Fenomena kemarau bukan dialami pada saat sekarang saja, setiap taunnya pasti kemarau akan selalu terlewati biasanya di bulan bulan tertentu, pemerintah seharusnya bisa mengantisipasi secara cepat dan serius dengan adanya tim BMKG bisa meramalkan sebelumnya.
Dalam sistem islam negara akan mempersiapkan dengan teknologi yang canggih ,untuk memprediksi cuaca kapan waktunya turun hujan dan kapan datangnya kemarau.walau pun hanya Allah SWT yang maha kuasa,namun setidak nya negara dapat berusaha dan bergerak cepat untuk mengantisipasi sebelum datangnya kemarau dengan membangun banyak nya bendungan untuk mencegah krisis air .
Allah SWT telah menyediakan bumi dan seisinya beserta kadarnya termasuk air ,karna islam memiliki sejumlah aturan dengan menata kelola pembangunan di pegunungan tidak seenaknya sehingga dapat merugikan masyarakat banyak.
Akibat kesalahan tata kelola pembangunan di tangan para kapitalis yang rakus,dengan semakin banyaknya bangunan di pegunungan dan semakin sedikitnya pepohonan yang terlihat maka resapan air pun tidak ada air danau pun menyusut dengan cepat.hingga menjadi sulit mendapatkan air bersih dan membuat kesengsaraan seluruh umat manusia.oleh karena itu jika negri ini ingin mendapatkan keberkahan tidak ada jalan lain selain mengambil syariah islam sebagai solusi menyeluruh termasuk dalam mengatasi krisis air bersih, dan kekeringan.
Wallahu a’lam bish-shawab