Oleh : Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd.
(Praktisi Pendidikan)
Jabar Masagi identik dengan pendidikan karakter yang berorientasi pada pendidikan budi pekerti, akhlak sosial, keluhuran nilai-nilai kearifan lokal.
Jabar Masagi harus menjadi ruh bagi warga Jawa Barat, terutama para pemimpin, ASN dan pesohor daerah. Mengapa demikian? Karena karakter baik warga Jawa Barat mesti diguide dan dicontohkan.
Dalam sebuah dialog dengan anak ABG, anak SMA, Gubernur Jawa Barat, pernah memberikan reward pada anak didik yang saat berangkat ke sekolah sempat menolong dan membantu orang lain.
Diskusi antara Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat dengan anak didik terkait menolong orang lain adalah diantara implementasi, penguatan karakter anak didik agar menjadi pribadi berkarakter.
Anak didik kita jangan “melulu” terjebak dalam fokus akademik semata. Hal-hal non akademik, terkait realitas sosial dan kemanusiaan pun harus menjadi fokus anak didik.
Ketika para Nabi diutus untuk memperbaiki akhlak manusia, esensinya adalah budi pekerti. Para Nabi identik dengan menebar kebaikan, memberi manfaat pada sesama dalam ridha Ilahi.
Para Nabi diutus bukan untuk menyampaikan ajaran matematikan, fisika, kimia, atau PPKn dan sosiologi. Melainkan ajaran yang lebih non akademik, akhlak mulia, memberi manfaat pada sesama.
Jabar Masagi membreakdown Revolusi Mental dari Presiden Jokowi. Kita bangsa Indonesia, warga Jawa Barat, mesti, meski dan harus tumbuh lebih manusiawi dan membaik.
Implementasi perbuatan baik dari ajaran agama, visi pemerintah dan harapan masyarakat harus terkawal dan terbumikan dengan baik. Idealitas ini hanya akan lebih mungkin dengan bergerak sejak dini melalui intervensi anak didik.
Mengubah orang dewasa tak mudah, entitas mereka sudah jadi. Anak didik adalah proses manusia menjadi, intervensi karakter Jabar Masagi lebih rasional terutama pada anak didik.
Faktanya Jabar Masagi dan Jabar Masa depan ada di tangan anak didik hari ini. Guru, kepala sekolah, punya “hajat” yang tak ringan untuk men_Jabar Masagi_kan warga Jawa Barat sejak dalam buaian sekolahan.
Spirit Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti, dan Niti Bakti dalam Jabar Masagi, semoga bisa terus lestasi dan membumi. Kearifan lokal, smart local dan local genius selalu menjadi bagian dari suksesnya tumbuhkebang satu daerah.
Penampilan dan tampilan seseorang akan terlihat baik dengan ukuran bajunya dan potensi dirinya. Begitu pun sebuah daerah dan nasional, akan lebih baik dengan “baju karakter” dirinya sendiri.
Jabar Masagi bukan mimpi, melainkan visi baik dari ruh leluhur Jawa Barat. Terutama para guru dan kepala sekolah, pastikan setiap sekolahan meresonansikan Jabar Masagi.