Oleh : Dr. Muslich Taman, M.Pd.I. (Praktisi Pendidikan)
Pada tulisan ini, perkenankan saya sedikit dan terbatas menggambarkan sosok fenomenal yang saya kenal selama sekitar dua bulan terakhir. Sosok penting dalam dinamika dunia pendidikan di Jawa Barat, dan di Indonesia pada umumnya. Sosok unik yang terus bergerak dengan ide-ide out of the box-nya, plus original dan menyegarkan. DNK, panggilannya.
Saya mengenalnya dalam rentang waktu yang sedikit. Tetapi, dalam waktu yang sedikit itu, sosoknya mampu memberikan arti yang besar dan luar biasa. Sangat menyengat, memotivasi, dan menginspirasi. DNA-nya sebagai guru dan pendidik tampak terus mendidih, menggelora, dan mencerahkan.
Pepatang bijak mengatakan, “Tidaklah penting berapa lama kita pernah bersama, namun yang lebih penting adalah seberapa besar kebersamaan itu mampu memberikan makna”. Betul, walau sebentar kebersamaan yang ada, tetapi banyak ilmu, pelajaran, dan pengalaman dari Pak DNK.
strong>Kenapa sebentar ?
Ternyata, hanya dua bulan DNK harus bertugas sebagai Plt. di sekolah saya bertugas. Beliau ditakdirkan harus kembali fokus bertugas sebagai Kepala Sekolah di sekolah lamanya. SMAN I Parungpanjang. Sekolah yang selama dua bulan, menjadi saudara satu ayah bagi SMAN I Rumpin. Sungguh, kami keluarga besar SMAN I Rumpin benar-benar merasa bersedih, kenapa begitu cepat harus berpisah.
Semoga Pak DNK dan kami hanya berpisah sementara di ruang formal kedinasan. Sebagai keluarga besar Dinas Pendidikan Wilayah Provinsi Jawa Barat. Silaturahmi dan inspirasi yang Pak DNK berikan, mudah-mudahan terus dapat kami jaga dan lestarikan.
DNK, Dudung Nurullah Koswara. Sosok Kepala Sekolah nyentrik. Penampilannya selalu necis plus narcis. Mengalahkan para GTK muda. Pembawaannya ceria dan berwibawa. Tampak gesit nan energik setiap waktu. Wajahnya oke. Dan semboyannya, sehat no. 1.
DNK, adalah kepala sekolah yang doktor. Seorang pribadi yang multi talent dan berkarakter. Gaya politisi pendidiknya lebih kental dibanding murni sebagai pendidik. Sebagaimana, darah aktivisnya lebih dominan daripada darah murni sebagai guru.
DNK, adalah sosok yang biasa bicara telanjang. Blak-blakan apa adanya, tidak pakai tedeng dan aling-aling. Sosok yang tidak takut untuk berbeda. Seolah tidak mau ambil pusing jika jalan pikiran dan aksi yang diambilnya berbeda dengan orang lain. Selama pikiran dan aksinya dapat memberi manfaat bagi entitas guru dan dunia pendidikan, begitu prinsipnya.
DNK, sosok Kepala Sekolah inspiratif dan inovatif. Banyak ide dan gagasan segar terus mengalir. Disiplin, tegas, dan berani. Selalu paling pagi datang ke sekolah. Lebih pagi dari petugas pembuka pintu gerbang sekolah. Lalu, menyapa dan mengapresiasi para GTK dan peserta didik yang datang pagi mengikuti jejaknya. Budaya apresiasi, berliterasi, dan studi, adalah tiga hal penting yang menjadi perhatian DNK.
Jiwa muda DNK seakan tak pernah padam, terus menyala. Mental pendobraknya cukup kentara, dan terus menggelora. Kata ‘sikat..!’ dan ‘lawan..!’ sering terdengar darinya, provokasi untuk maju menghadapi setiap yang menghadang. DNK tidak takut menyengat siapa saja yang status quo, meski kepada atasan.
DNK, dalam banyak tulisannya, punya komitmen teguh membela nasib guru. Dan mengistimewakan siswa. Guru dan siswa dalam pandangannya adalah warga negara paling istimewa. Tidak ada warga negara yang lebih istimewa dan terhormat dari keduanya. Ruang kelas dalam pandangan DNK, adalah jalan bagi guru dan siswa menuju surga. Itu adalah pandangan dan sikap DNK yang konsisten. Bukan pencitraan. Dan semua itu terekam dalam banyak jejak digitalnya.
DNK, penulis dan orator produktif. Tulisannya mencerahkan. Orasinya juga sama. Kalau berbicara, berapi-api. Pilihan kata-katanya tertata, dan diksinya memukau. Baginya, seolah tiada hari tanpa menulis. Tumpukan buku yang ditulisnya telah mencapai satu meter. Ide dan gagasannya tersebar di berbagai media. Lokal dan nasional. Terus muncul dan mengalir mengisi beragam ruang media.
Pertemuan terakhir saya dengan DNK, beberapa hari sebelum saya menulis ini. Beliau sempat berpesan, agar saya terus semangat berkarir di dunia pendidikan. Ikuti sistem dan aturan main yang ada. Jangan pernah putus asa. Tidak pernah akan ada ikhtiar yang sia-sia. Tegas beliau. Beliau juga memberikan hadiah buku karya terbarunya yang berjudul, Perspektif Spiritualitas DNK. Potret dimensi ‘ghaib’ lain dari seorang DNK. Selamat berjuang dan terus menginspirasi semesta pendidikan Indonesia Pak DNK. Semoga sukses mulia selalu. Salam DNA-DNK.