Pewarta : S.Gervan Epsa.
Koran Sinar Pagi, Sumedang – Kawasan Wisata Alam Paniis adalah salah satu destinasi wisata alam yang berada di lokasi Jl. Raya Sumedang – Subang, Desa Pangadegan, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang cocok di kunjungi bersama keluarga.
Pada awalnya Kawasan Wisata Alam Paniis ini dikelola oleh Komunitas Pemuda Pariwisata (Kompepar) dan Bumdes. Tetapi seiring waktu berjalan destinasi wisata alam ini dikelola oleh 4 pemuda warga Desa Pangadegan yang diberi surat rugas oleh Desa Pangadegan.
“Awal mula berdirinya Kawasan Wisata Alam Paniis ini dibangun sejak tahun 1950 oleh salah satu tokoh masyarakat asli orang sini”, ujar pengelola Kampung Wisata Alam Paniisan saat di lokasi, Heri Herianto, kepada koransinarpagijuara.com, Senin (7/8/2023)
Lanjut ucap Heri, Kampung Wisata Alam Paniis ini biasa digunakan untuk tempat niis (ngadem – red) oleh sebagian wisatawan. Nanun tidak hanya itu destinasi wisata ini juga kerap digunakan untuk jalur sepedah down hill yang memiliki jarak 1,2 kilometer.
Kampung Wisata Alam Paniis ini mempunyai luas lahan sekitar 1,92 hektar, namun baru digunakan 700 meter persegi untuk wisata alam nya sendiri.
Untuk memasuki wilayah Kampung Wisata Alam Paniis ini cukup mengeluarkan uang Rp 10.000 untuk parkir mobil, dan Rp 5.000 untuk motor, dan terbuka 24 jam. Fasilitas yang tersedia adalah Spot Foto, tempat bermain anak-anak, mushola, toilet, dan parkir kendaraan.
Masih dikatakan Heri, untuk jalur sepedah down hill disini mempunyai lintasan istimewa yang hanya ada 1 ( satu) di Indonesia yaitu sepanjang track para pecinta down hill bisa melewati Curug Darmaga dan memiliki Rock Garden (batu-batuan) yang masih asri.
“Besar harapan saya, untuk infra struktur mewakili warga disini ada perhatian lebih dari Pemkab Sumedang khususnya untuk Kampung Wisata Alam Paniis karena Kampung Wisata Alam Paniis ini memiliki potensi destinasi yang tidak ada di tempat lain”, ungkap Heri.
Lalu, kata Heri, apabila ada perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Sumedang ke destinasi wisata ini dipastikan bisa menghidupkan kembali per ekonomian warga sekitar sini. Pasalnya di desa ini banyak pengrajin, warung -warung kembali bisa berjualan.
” Hal itu jelas sangat berdampak positif dalam segi ekonomi untuk warga sekitar. Mudah – mudahan Pemkab Sumedang segera merespon dan merealisasikan harapan kami”, pungkas Heri.****