Oleh : Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd.
(Dewan Pembina PGRI Kota Sukabumi)
Sial menimpa organisasi PGRI era Unifah Rosyidi. Sejumlah kesialan itu adalah bawaan Sang Pemimpin. Setiap Pemimpin ada bawaanya.
Sering Ia menyatakan dirinya berani meninggalkan jabatan demi guru dan PGRI. Padahal faktanya Ia gagal open biding di Kemdikbud untuk jadi Dirjen GTK.
Akhirnya Ia menerima kegagalan karir dan terpaksa menjadi dosen di PTN. Mengapa Ia selalu emosional dan tak harmoni dengan Kemdikbud dan Dirjen GTK?
Sejarah mencatat Ia gagal biding eselon 1. Pemerintah sangat tahu siapa yang pantas dan layak jadi Dirjen GTK saat itu. Unifah Rosyidi tentu tak lolos, artinya tak layak.
Termasuk dalam memimpin PGRI Ia pun telah membawa PGRI pada abad kegelapan. Hanya Unifah Rosyidi, Ketum PB PGRI yang dapat Mosi Tidak Percaya.
Julukan atau gelar baru dari para guru pun muncul dengan sebutan Ibu Mosi. Ini sangat menyedihkan dalam sejarah PGRI.
Gaya kepemimpinan yang bermasalah sangat menonjol sejak jadi PLT Ketua Umum PB PGRI. Ia berusaha menguasai PGRI dengan pola konfrontatif dan asasinasi.
Ia membawa PGRI pada abad kegelapan. Hanya para pengurus dan anggota yang waras pasti sadar Unifah Rosyidi telah membawa sial di PGRI. Selamatkan PGRI agar sialnya tak berkepanjangan.
