Pewarta : jeky Epsa
koran SINAR PAGI,Sumedang,- Siapa nyana para Pangeran Sumedang ternyata masih keturunan Nabi Muhammad s.a.w selain menjadi raja ternyata mereka juga bertugas sebagai penyebar Islam ditanah kekuasaanya.
Tentang pangeran Sumedang sebagai keturunan Nabi Muhammad s.a.w itu bisa diungkap dari Pangeran Santri ( Pangeran Kusumadinata I ) ( 1530-1578) beristeri Ratu Pucuk Umum putri dari pasangan Batara Sakawacana ( Sunan Colendra) yang menikah dengan Sintawati ( Sunan Guling). Sintawati ini merupakan keturunan Prabu Aji Putih generasi ke – 7. Sementara Prabu Aji Putih sendiri merupakan cicit dari Prabu Sang Wreti Kandayun Maharaja Suradarma Jayaprakosa, Raja Kerajaan Galuh pertama yang berkuasa dimasa 612 – 702 Masehi.
Ratu Pucuk Umum menikah dengan Pangeran Santri bin Pangeran Muhammad atau Pangeran Pamelekaran bin Pangeran Panjunan bin Syech Nurjati Cirebon. Syech Nurjati/ Datul Kahfi sendiri merupakan keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke – 23, yang hidup dimasa pertengahan abad 14 – 15 Masehi.
Bila dirunut maka Pangeran Santri merupakan silsilah keturunan Nabi Muhammad ke – 26 berikutnya Pangeran Geusan Ulun ( Pangeran Angkawijaya/ Kusumadinata II ) putra Pangeran Santri keturunan Nabi Muhammad ke – 27. Seterusnya ke cucu, cicit Pangeran Santri hingga sampai pula ke Pangeran Panuntung atau Pangeran Aria Soeria Atmadja( PASA) yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Mekah juga merupakan keturunan Nabi Muhammad saw.
Kaitanya dengan tugas penyebaran agama Islam, bisa ditelisik dari saat terjadi pernikahan antara Ratu Pucuk Umum dengan Pangeran Santri. Dimana Pangeran Santri yang saat itu sedang berguru di Sunan Gunung Jati Cirebon ( Syech Syarief Hidayatullah) yang juga merupakan keturunan Nabi Muhammad saw. Saat itu kedatangan Ratu Pucuk Umum dan rombongan yang akan menikah dengan murid dari Sunan Gunung Jati bernama ki Gede yang berikutnya bergelar Pangeran Santri (Kusumadinata I ) dengan pesan dari Sunan Gunung Jati, “Silahkan saja ( Ratu Pucuk Umum) menikah dengan Ki Gede namun anak keturunannya harus masuk Islam dan menjadi penyebar agama Islam”, ucap Sunan Gunung Jati.
Maka sejak pernikahan itu Pangeran Santri dan anak keturunannya selain menjadi Raja Sumedang juga bertugas menjadi penyebar Islam.
Kenyataan Raja dan Pangeran Sumedang merupakan keturunan Nabi Muhammad s.a.w sekaligus penyebar Islam dibenarkan Ketua Yayasan Nazir Wakaf Pangeran Sumedang ( YNWPS) juga sebagai Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Rd. Luky Djohari Soemawilaga, saat ditemui di Srimanganti, Rabu ( 21/6/23).
” Benar memang Raja dan Pangeran Sumedang merupakan keturunan Nabi Muhammad solallohu alaihi wasalam (s.a.w) juga sekaligus menjadi penyebar Islam. Itu bisa dilihat dari pertama Pangeran Santri ( Kusumadinata I) yang merupakan turunan Nabi Muhammad saw ke 26 yang berputra Prabu Geusan Ulun ( Pangeran Angkawijaya/ Kusumadinata II) yang berikutnya melahirkan generasi para raja dan pangeran Sumedang “, ujar Luky.
Masih dikatakannya, kejelasan silsilah Raja dan Pangeran Sumedang yang masih keturunan Nabi Muhammad saw bisa dilihat dari :
1. Pangeran Santri / Pangeran Kusumadinata I yang menikah dengan Ratu Pucuk Umum Ratu Sumedang Larang ( 1530 – 1578 ), keturunan Nabi Muhamamad s.a.w ke 26.
2. Prabu Geusan Ulun/ Pangeran Angkawijaya/ Kusumadinata II ( 1578 – 1601), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 27.
3. Pangeran Rangga Gede ( 1625 – 1633). keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 28.
4. Pangeran Bagus Weruh / Pangeran Rangga Gempol II (1633 – 1656), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 29.
5. Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III ( 1656 – 1706), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 30
6. Dalem Tanumadja (1706 – 1709), keturunan Nabi Muhammad s a w ke 31.
7. Pangeran Karuhun / Pangeran Rangga Gempol IV ( 1709 – 1744), keturunan Nabi Muhammad s.a w ke 32
8. Dalem Istri Rajaningrat ( 1744 – 1759), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 33.
9. Dalem Soerianegara II (1761 – 1765), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 34.
10. Pangeran Soerianegara III / Pangeran Kornel / Koesoemadinata IX ( 1791 – 1828), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 35
11. Dalem Koesoemajoeda ( 1828 – 1833), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 36.
12. Pangeran Aria Soeria Koesoemadinata / Pangeran Sugih ( 1833 – 1882), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 37.
13. Pangeran Aria Soeria Atmadja / Pangeran Mekah ( 1882 – 1919), keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 38.
” Bukti bahwa Pangeran Sumedang menjadi penyebar Islam salah satunya putra – putra dan keturunan dari Prabu Geusan Ulun dididik menjadi ulama – ulama untuk menyebarkan syiar Islam dan sekaligus menjadi pemimpin di daerah masing- masing”, ucap Luky.
Dan bukti lainnya, tambah nya, saat masa Pangeran Sumedang diantaranya Pangeran Kornel, Pangeran Soegih, Pangeran Mekah telah banyak mewakafkan tanah untuk dijadikan pondok pesantren juga sekaligus mendirikan pesantren dan masjid .
” Salah satu tanah wakaf Pangeran Kornel yakni pesantren Cipasung , pesantren Manonjaya. Wakaf Pangeran Soegih dijadikan pesantren yakni pesantren Suryalaya Tasikmalaya, pesantren di Cicalengka dan wakaf lainnya juga serta beberapa lokasi di Kabupaten Sumedang sendiri seperti di Conggeang, Tanjungkerta dan tempat lainya,. Wakaf Pangeran Mekah diantaranya mesjid Agung Tasikmalaya , mesjid Bandung dan banyak lagi “, pungkas Luky.