Pewarta : Jeky Epsa
Koran Sinar Pagi, Sumedang – Para pedagang pasar Cimalaka merasa kaget bila pasar yang mereka tempati bakal direvitalisasi oleh pihak pengembang dan Desa Cumalaka.
Revitalisasi pasar yang akan dilakukan oleh pengembang ini dianggap bentuk arogansi dari pihak panitia apalagi pengenaan harga kios yang bakal dikenakan harga nya selangit.
” Untuk harga kios ukuran 2 x 4 meter persegi, Rp 230 juta, dan untuk harga kios ukuran 2×2 meter persegi saja seharga 130 juta. Untuk 1 meter harganya (mencapai) Rp 30 juta, itu sangat mahal walaupun pelaksanaanya DP 40 % dan sisanya yang 60% dicicil selama 5 tahun”, ujar Apih Dian Ketua Pedagang Pasar Cimalaka, saat ditemui dipasar Cimlaka, Rabu ( 24/5/23).
Dengan demikian Dian menandaskan agar pihak yang akan merevitalisasi Pasar Cimalaka dihentikan dulu termasuk kegiatan updating data ke para pedagang sebelum ada proses musyawarah mufakat dicapai.
Bahkan lebih jauh warga pasar mengiginkan agar pengembang revitalisasi ini diganti bahkan panitianya juga diganti
” Selain pengembangnya diganti juga panitianya, karena tidak ada keberpihakan ke warga pasar”, tandas Dian.
Dian mengakui bila mereka melakukan demo ini secara spontan, dan apabila pihak percepatan pembangunan pasar tidak mendengarnya mereka pun akan terus bertahan dan sebagai warga negara yang mempunyai hak hukum, mereka pun akan terus memperjuangkan ke jenjang yang lebih tinggi, misalnya ke DPRD.
” Bila tuntutan belum tercapai maka kami akan tempuh ke jalur yang lebih tinggi diantaranya ke DPRD ( Sumedang)”, tandas nya didepan wartawan.
Terkait terjadinya demo, pihak Kecamatan Cimalaka melalui Kasi Pemerintahan Umum, Enjang Supriadi, SE, menanggapi, pihak nya sebagai pembina pemerintahan desa akan menyerap dan mengakomodir tuntutan dan keinginan warga pasar.
” Kami akan mekukan langkah segera , satu evaluasi, kedua inventarisir tahapan sampai sejauh mana proses yang ( sudah) dilaksanakan”, ucap Enjang, di ruang kerjanya.
Sementara itu terkait aksi , pihak Desa Cimalaka sampai berita ini dimuat belum diperoleh keterangan walaupun kepala desanya sudah dihubungi melalui nomor WhattAp.
Uhtuk rute aksi, para pedagang yang berjumlah sekira 50 orang memulainya dari depan pasar ( Jalan Raya Bandung – Cirebon) dan sempat memacetkan jalan , kemudian berjalan ke arah Barat dan belok kiri di jalan alun – alun Cimalaka depan Masjid Agung, Belok kiri lagi menuju Kantor Kecamatan Cimalaka, dan di halaman kantor kecanatan mereka melakukan orasi yang diterima oleh pihak kecamatan diataranya Kasi Pemerintahan Umum Enjang Supriadi, SE dan Yudi Staff Pemerintahan.
Selain itu aksi mereka pun di monitor oleh Pihak Kepolisian Cimalaka dan Koramil Cimalaka.
Usai orasi merekapun menuju Kantor Desa Cimalaka, untuk menempelkan spanduk bertuliskan menuntut hak untuk melakukan musyawarah terlebih dahulu dalam revitalisasi pasar.