Pewarta : Jeky EPSA
Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Seni Celempung merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Sumedang, seni itu merupakan warisan leluhur yang ada sejak sebelum masa keemasan kerajaan Sumedang Larang.
” Celempung merupakan seni Waditra atau Gamelan dengan diiringi juru kawih. Seni itu ada ( diperkirakan) sebelum masa keemasan kerajaan Sumedang Larang “, ujar pengasuh Seni Cemplung bernama Celempung Belentuk Ngapung, Rd. Deden Muchsin Sugiharti, kepada koransinarpagijuara.com, di rumah nya, Dusun Ciledre, Rt 05 Rw.05, Desa Cibubuan, Congggeang, Kab. Sumedang, Jawa Barat, Jumat, (10/02/23).
Di bambu itu tambah Deden, dihasilkan suara berbagai alat musik seperti Kendang dan Waditra atau Gamelan yang mengiringi penyanyi Cemplung.
” Seni Celempung dimainkan oleh dua orang, satu juru kawih satu lagi penabuh alat”, ungkap Deden.
Selain itu Celempung juga bisa dipadukan dengan Kecapi, Rebab, Suling juga alat musik lainya.
” Sebenar nya Celempung itu dulunya dimainkan oleh para pengembala Sapi dan Kerbau milik para raja namun dalam perkembannganya dimainkan juga oleh para pemgembala dari warga biasa”, terang Deden.
Untuk grup Celempung Belentuk Ngapung ini dikatakan Deden sudah ada sejak turun temurun.
” Adapun tujuan dari grup ini yaitu ngamumule atau melestarikan seni Cemplung yang ada di Kabupaten Sumedang, selain itu juga kami berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk memajukan Seni Celempung ini”, pungkas Deden.