Jumat, Maret 21, 2025

Goong Renteng  Warisan Budaya Leluhur Sumedang Erat  Kaitanya Dengan Penyebaran Agama Islam

Pewarta : Jeky EPSA

Koran Sinar  Pagi, Sumedang  – Silsilah Goong Renteng yang lokasinya berada di Dusun Ciwaru, Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kab. Sumedang, Jawa Barat, ternyata erat kaitanya dengan Kerajaam Mataram dan penyebaran Agama Islam di tanah Sumedang.

” Dulu, Pangeran Angka Wijaya alias Pangeran Kornel  menerima Goong tersebut dari  Pangeran Geusan Ulun, dari Kerajaan  Mataram sebagai cindera mata, di tahun 1791 – 1828 yang merupakan lungsuran ( peninggalan) dari Pangeran Geusan Ulun”, ujar Abah  Soma pemegang Goong Renteng juga merangkap penanggung jawab, saat ditemui di rumah nya, Rabu ( 11/1/23).

Goong itu lanjut dia,  semasa Pangeran Kornel diperlengkap dengan mengambil sebagian  dari Gamelan Sari Oneng. Adapun tujuanya saat itu  yaitu ;
1. Untuk mengumpulkan masyarakat
2. Menyebarkan Agama Islam secara diam  – diam.
3. Pagelaran Goong Renteng mesti dibaca dengan simbol – simbol.
Dalam penyebaran  agama Islam, ditandai dengan jumlah Bonang 17 untuk jumlah rakaat Sholat, ada Gambang jumlah nya 20 untuk sifat 20 yang ada pada diri manusia dengan sifat welas asih nya. Ada penerus, jumlahnya  5 artinya rukun Islam ada lima, dan satu penabuh nya jadi 6 untuk rukun Iman yang jumlahnya  ada 6.

” Jadi Goong Renteng merupakan salah satu alat seni  dalam upaya penyebaran Agama Islam di tanah Sumedang  yang  dilakukan leluhur Sumedang melalui  perangkat seni budaya” , tandas Soma.

Dan untuk kata Renteng,  kata Soma, artinya satu rentet atau rangkaian  yang sejajar, jadi Goong Renteng berarti Goong yang satu rangkaian  sejajar.

Dari silsilah  pemegang Goong Renteng , jelas Soma, dia merupakan generasi ke – 5.  Pertama – Eyang Sepuh, ke dua – Uyut nya yang bernama   Rd. Ahmad Eni Manggala,  ke  tiga – anak nya Uyut  dia yang bernama Rd. Ahmad Hasan Tanu Manggala,   ke empat –  ibu Ooh  alias Nyimas Dewi Cakra Wulung merupakan ibunya Bah Soma, dan ( sekarang)  ke  lima – dia sendiri  Abah Soma alias Bah Janggot.

” Saya dipercaya memegang Goong Renteng ini sejak  tahun 1992 langsung dari ibu Ooh, ibu saya”, tutur nya.

Untuk penggunaan Goong Renteng, tambah Soma, bebas dipergunakan diacara hajatan diantaranya acara nyunatan, pernikahan,  dan ruwat jagat.

” Untuk  Ruwat Jagat saya pernah melakukan  untuk pembangunan lapang udara Kertajati Majalengka dan  Ruwat Jagat Pembuatan Jalan tol  Cisumdawu yang lokasinya dilakukan di Kebon Jati Satim Ujungjaya”, ucap nya.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru